Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Nomor Keberuntungan

[Artikel 108#, kategori catatan] Bentuk kertas (undangan) yang saya pegang sama seperti yang lain saat dibagikan setelah melengkapi registrasi acara ASUS yang digelar bulan September 2022. Ukurannya yang kurang lebih sama dengan hape yang saya pegang, cukup mudah saya taruh di tas slempang yang saya pakai. Yang membedakan mungkin saja itu keberuntungannya saja.

Saya tidak menyangka nomor yang tertera di dalam gambar (atas) akan membawa saya maju ke depan atas panggung. Yang mencengangkan semua orang, saya adalah penerima doorprize utama. Sebuah laptop yang hari itu diluncurkan dan alasan saya datang ke Jakarta.

#0441

Itu adalah angka keberuntungan saya waktu itu. Sebelum maju ke atas panggung, saya sempat menyerah dengan doa-doa yang saya panjatkan saat pengumuman doorprize disebut satu persatu, tidak ada nomor saya ternyata.

Namun saya ingat momen kala itu ketika host Cici Panda menyebut angka secara slow motion hingga angka terakhir yang berujung 'hey itu saya kata dalam hati sambil memastikan bahwa itu benar'.

Nomor saya disebut sekali, saya tidak panik dan bahkan seolah menyembunyikan. Malah saat disebut kedua kali, saya ikut dalam keriuhan memanggil siapa orang yang beruntung untuk maju ke atas panggung.

Setelah mengambil nafas dan host akan menyebut sekali lagi, itu artinya bila saya tidak maju nomor tersebut akan hangus, saya perlahan sambil menunduk menuju panggung sambil melihat respon teman-teman.

Suara keriuhan itu langsung pecah, seolah tidak ingin saya naik. Ya, mereka tidak percaya bahwa sayalah orang yang paling beruntung mendapatkan ASUS Zenbook 14X OLED Space Edition.

Tubuh saya gemetar, jantung saya deg-degan. Panitia mulai mengecek nomor yang tertera di kertas yang saya pegang. Apakah cocok? Andai tidak cocok, bukannya saya akan malu dan jadi bahan bully.

Syukurlah, perasaan saya langsung lega ternyata nomor saya itu cocok dengan hasil undiannya. Suasana riuh di depan mata saya adalah pengalaman luar biasa yang tak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata.

Nomor yang tak pernah saya bayangkan akan membuat saya terbang dalam harapan. Saya akan mengenang momen tersebut dan angka ajaib ini seumur hidup.

Beberapa orang bekerja keras mendapatkan sesuatu. Rasanya tidak adil bagi mereka. Namun entahlah, mengapa saya mendapatkan anugerahnya saat kerja keras tidak saya lakukan selain hanya bisa berusaha konsisten.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile