Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Nomor Keberuntungan

[Artikel 108#, kategori catatan] Bentuk kertas (undangan) yang saya pegang sama seperti yang lain saat dibagikan setelah melengkapi registrasi acara ASUS yang digelar bulan September 2022. Ukurannya yang kurang lebih sama dengan hape yang saya pegang, cukup mudah saya taruh di tas slempang yang saya pakai. Yang membedakan mungkin saja itu keberuntungannya saja.

Saya tidak menyangka nomor yang tertera di dalam gambar (atas) akan membawa saya maju ke depan atas panggung. Yang mencengangkan semua orang, saya adalah penerima doorprize utama. Sebuah laptop yang hari itu diluncurkan dan alasan saya datang ke Jakarta.

#0441

Itu adalah angka keberuntungan saya waktu itu. Sebelum maju ke atas panggung, saya sempat menyerah dengan doa-doa yang saya panjatkan saat pengumuman doorprize disebut satu persatu, tidak ada nomor saya ternyata.

Namun saya ingat momen kala itu ketika host Cici Panda menyebut angka secara slow motion hingga angka terakhir yang berujung 'hey itu saya kata dalam hati sambil memastikan bahwa itu benar'.

Nomor saya disebut sekali, saya tidak panik dan bahkan seolah menyembunyikan. Malah saat disebut kedua kali, saya ikut dalam keriuhan memanggil siapa orang yang beruntung untuk maju ke atas panggung.

Setelah mengambil nafas dan host akan menyebut sekali lagi, itu artinya bila saya tidak maju nomor tersebut akan hangus, saya perlahan sambil menunduk menuju panggung sambil melihat respon teman-teman.

Suara keriuhan itu langsung pecah, seolah tidak ingin saya naik. Ya, mereka tidak percaya bahwa sayalah orang yang paling beruntung mendapatkan ASUS Zenbook 14X OLED Space Edition.

Tubuh saya gemetar, jantung saya deg-degan. Panitia mulai mengecek nomor yang tertera di kertas yang saya pegang. Apakah cocok? Andai tidak cocok, bukannya saya akan malu dan jadi bahan bully.

Syukurlah, perasaan saya langsung lega ternyata nomor saya itu cocok dengan hasil undiannya. Suasana riuh di depan mata saya adalah pengalaman luar biasa yang tak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata.

Nomor yang tak pernah saya bayangkan akan membuat saya terbang dalam harapan. Saya akan mengenang momen tersebut dan angka ajaib ini seumur hidup.

Beberapa orang bekerja keras mendapatkan sesuatu. Rasanya tidak adil bagi mereka. Namun entahlah, mengapa saya mendapatkan anugerahnya saat kerja keras tidak saya lakukan selain hanya bisa berusaha konsisten.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun