Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Kena Prank Penyelenggara se-Level Kementerian

[Artikel 154#, kategori dotsemarang] Saya sering bicara saat bertemu orang-orang tertentu yang membahas acara di Kota Semarang. Di Ibu Kota Jawa Tengah, sangat sulit mengeluarkan rupiah bila penyelenggaranya lokal saat diundang atau mengajak kerja sama. Saya begitu bangga dengan penyelenggara yang berasal dari luar Semarang, khususnya Jakarta.

Namun hari ini saya menjilat ludah saya sendiri. Saya yang sudah memikirkan rencana-rencana dan persiapan untuk pergi ke sebuah acara yang berada di Magelang, mendadak gagal. Padahal acaranya sudah mulai hari ini.

Kok, tidak ada kabar sama sekali dari penyelenggara yang menghubungi saya dua minggu sebelumnya. Anehnya, orang-orang yang dihubungi pada pergi. Entah apakah hanya saja saya yang tidak berangkat atau ada lainnya.

Acara kementerian

Saya memang direkomendasikan oleh sesama rekan bloger. Tak berapa lama saya dihubungi oleh penyelenggara. Senang dong acaranya digelar di luar kota, itu artinya keluar dari kamar tercinta.

Dilihat dari nama acaranya saja ini akan terasa keren. Saya sudah memikirkan ide-ide untuk memenuhi permintaan penyelenggara yang kali ini tidak memakai blog, melainkan saluran video semacam Instagram maupun TikTok.

Untuk Instagram, saya sangat percaya diri karena jumlahnya terbilang banyak untuk ukuran blogger. Ditambah penyelenggara juga sepertinya bukan dari Semarang.

Saya semakin senang ketika sudah berbicara anggaran yang akan diberikan. Bahkan ia meminta harga promosi saluran yang saya kelola atas nama dotsemarang.

Saya yang biasanya cuek dengan rate card, mendadak langsung buat dengan alat dari google. Semua rasanya sudah beres dan sejak itu saya tidak berkomunikasi lagi.

Kebiasaan saya yang memang suka menunggu, saya menghiraukan kegiatan yang akan dilangsungkan minggu kedua di bulan September ini. Perasaan saya campur aduk, apalagi acara harus nginap di luar kota. 

Kali ini berangkatnya tidak bareng-bareng ke lokasi seperti acara biasanya. Kami diminta berangkat ke lokasi sendiri-sendiri. Acara kementerian gitu, bakal banyak hal seru saya pikir.

Kena prank

Meski saya tidak menghubungi penyelenggara setelah komunikasi terakhir, saya mencatat waktu acaranya. Dan hingga hari H, kok saya tidak dihubungi sama sekali. Bagaimana kelanjutannya dan apakah ada uang masuk ke rekening saya?

Tidak ada sama sekali. 

Hingga saya melihat status salah satu rekan bloger yang berangkat ke kota yang akan diselenggarakan acara. Lho, lha. Gimana ini?

Akhirnya saya menghubungi penyelenggara juga. Oh ya, dua hari sebelum acara juga sudah saya hubungi lewat pesan WhatsApp, tapi tidak dibalas. Hingga hari acara, si penyelenggara membalasnya. Saya deg degan.

Lalu, si penyelenggara mengabarin bahwa yang seharusnya menghubungi saya kembali adalah orang lain. Apabila tidak dihubungi, maka saya tidak terpilih katanya.

Dubrak!... Serius awalnya berharap malah menjadi kesal sendiri. Kenapa main lempar sana-sini. Oke baiklah bila saya tidak memenuhi persyaratan, tapi data saya sudah diberikan seperti KTP. Itu buat apa?

Semisal saya tidak memenuhi persyaratan karena akun yang saya kelola, kenapa orang-orang yang datang malah tidak lebih baik dari akun saya.

Saya kena prank, nih!??? Selevel acara kementerian, penyelenggaranya seperti ini. Saya benar-benar kecewa di sini. Ditanya kemarin nggak dijawab, pas hari h malah tanggung jawabnya bukan si penyelenggara. Melainkan ada pihak ketiga yang mengambil tanggung jawab untuk memilih.

Penyelenggara sudah meminta maaf, tapi saya sudah terlanjut kecewa. Kalau acara lokal sih tidak masalah. Ini selevel kementerian pula. Saya bukan terobesi ada uangnya, tapi konten yang saya inginkan begitu melimpah di sana. Dan saya memikirkan itu berhari-hari.

...

Entah kenapa, 3 bulan terakhir saya kena prank beberapa orang yang ingin bekerja sama. Apalagi si penyelenggara yang menghubungi adalah perempuan, kenapa selalu menghilang tanpa kabar.

Mbok bilang kalau nggak sesuai kriteria atau syarat biar saya ngerti bahwa saya dihargai. Bukan diberi harapan awalnya, lalu dibuang karena tidak berguna.

Ada-ada saja bulan September.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun