Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Diskriminasi Blog

[Artikel 119#, kategori blogger] Ini resikonya bila berbeda. Jika tidak diskriminasi, ya dianggap tidak ada. Mau gimana lagi. Meski sudah tahu akibatnya, namun kali ini terasa aneh kala membaca syaratnya. Baru kali ini saya tersulut.

Kejadian itu ternyata datang lagi setelah setahun lalu saya ditolak meski sudah mendaftarkan blog dotsemarang ke seseorang yang ingin mengajak kampanye promosi sebuah brand laptop. Kali ini, saya menyebutnya diskriminasi karena platform gratisan tidak diperbolehkan untuk mengikuti.

Saya tidak menyangka dalam dunia blogging ada kejadian seperti ini tahun 2021. Semua prestasi, konsistensi, branding yang mumpuni milik dotsemarang diabaikan begitu saja.

Seolah nama dotsemarang tidak ada artinya selama hanya menggunakan platform gratisan dari google. Mereka tidak butuh semua itu (prestasi dan bla bla), yang mereka inginkan terlihat seksi (domain sendiri seperti dot com).

Diskriminasi

Jadi ada sebuah syarat yang saya baca dari form online yang awalnya disebarkan oleh rekan blogger dalam sebuah grup. Karena grup dihuni banyak bloger dan beragam, wajar saya ikut membukanya.

Dalam satu syarat, blog yang diterima adalah yang berdomain dan memiliki kriteria DA (Domain Authority) dan PA (Page Authority).

Meski istilah ini bukan kali pertama kali saya ketahui, entah kenapa kali ini terasa melekit. Kalimat dalam syarat tentang platform blogspot, dan kawan-kawan dilarang ikut itu yang memicu ekspresi saya akhirnya.

Ibarat dalam perkumpulan motor, yang motonya jadoel atau kurang keren, dilarang ikutan konvoi. Padahal mereka satu grup (komunitas).

Rasanya pasti sedih, terabaikan, dianggap berbeda, kaum minoritas. Wajar perasaan itu ketika terjadi. Hanya saja, andai kata form itu dibagikan ke orang-orang tertentu mungkin saya tidak baper. Dia tidak salah, hanya tempatnya saja yang kurang tepat.

Apalagi form tersebut dibagiin di dalam grup yang brand-nya saya hormati. Malah saya mikir itu dari pak Bos langsung (brand). Jadinya saya paham karena tidak mungkin brand memperlakukan seperti itu, mengingat sudah dari dulu brand tetap merangkul siapa saja (pemilik blog apapun platformnya).

Masih setia dengan blogger (blogspot) 

Saya mengerti posisi saya sudah tidak bisa ditawar sejak kejadian setahun lalu. Pernah disarankan dotsemarang menggunakan domain dan secara tegas tentu saya tolak. Dotsemarang pernah menggunakan domain sendiri beberapa tahun silam.

Tahun 2022 sebentar lagi, rasanya saya tetap akan tidak mengganti (platform). Saya masih setia dengan blogger (platform) karena tugas saya hanya menulis di sana, bukan mengurus website (mengganti tema, dan sebagainya).

Pelajarannya

Meski lewat dotsemarang saya sudah membuktikan hanya menggunakan blogspot, dotsemarang tetaplah punya nama dan pengaruh yang tidak kaleng-kaleng. 

Termasuk adanya iklan (adsen), mengingat tidak mudah pemilik blog bisa diterima oleh google yang notabene hanya gratisan.

Dotsemarang lebih jujur pastinya. Tidak pakai domain, agar konsisten bahwa itu platform asli. Bukan sebaliknya, beberapa pemilik blog hanya men-direct alamat blog menggunakan domain, tapi platformnya juga blogspot.

Jika kamu berharap mendapatkan penghasilan atau ingin serius dengan blog agar dianggap profesional, saya sarankan jangan mengikuti dotsemarang yang masih pakai blogspot.

Silahkan bangun branding dan beli domain + hosting. Jangan sampai kamu kena diskriminasi seperti saya dan akhirnya baper. 

Ya, itu saran saya untuk kamu.
*Sekelas dotsemarang saja bisa digituin *eh
😅

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift