Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Menikah Tanggal 12.12

[Artikel 33#, kategori Causeway] Saya terima nikahnya bla..bla.. suara dari seorang sahabat lewat video yang dikirimkan kepada saya hari ini, Minggu (12/12). Akhirnya pria kalem itu melepaskan masa lajangnya. Selamat pernikahan, langgeng dan berbahagia selalu.

Sepertinya tinggal saya saja yang belum memutuskan kapan menikah diantara sahabat saya yang sudah berteman sejak jaman SMP tersebut.

Saya hanya bisa melihat, tapi lagi-lagi tak bisa menghadiri. Sama seperti tahun lalu, sahabat sekaligus pemilik rumah yang saat menikah juga tidak saya hadiri.

Corona mungkin bisa jadi alasan terbesar sekarang ketimbang memikirkan bagaimana saya menghadiri ke pernikahan tanpa uang.

Saya harap sahabat saya ini selalu bahagia dan segera mendapatkan momongan. Andai boleh saya sarankan, rasanya menyenangkan punya anak perempuan.

Entahlah, hari ini saya terinspirasi untuk itu. Gadis kecil yang imut dan tanpa sadar sudah dewasa dan kita sebagai orang tua merasa bahagia karenanya.

Maaf belum bisa datang, apalagi komunikasi kita juga sudah jarang sekali. Kita tahu semua memiliki kesibukan masing-masing, meski saya berharap saya dihubungi untuk mendengarkan bagaimana perasaan akhirnya menikah juga.

...

Apakah kita ingat gimana harapan para pria muda tentang pernikahan para sahabatnya? Datang, pesta bujang dan menemukan harapan setelah banyak mendengarkan.

Sayang, itu tidak terjadi lagi. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh