Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Menikah Tanggal 12.12

[Artikel 33#, kategori Causeway] Saya terima nikahnya bla..bla.. suara dari seorang sahabat lewat video yang dikirimkan kepada saya hari ini, Minggu (12/12). Akhirnya pria kalem itu melepaskan masa lajangnya. Selamat pernikahan, langgeng dan berbahagia selalu.

Sepertinya tinggal saya saja yang belum memutuskan kapan menikah diantara sahabat saya yang sudah berteman sejak jaman SMP tersebut.

Saya hanya bisa melihat, tapi lagi-lagi tak bisa menghadiri. Sama seperti tahun lalu, sahabat sekaligus pemilik rumah yang saat menikah juga tidak saya hadiri.

Corona mungkin bisa jadi alasan terbesar sekarang ketimbang memikirkan bagaimana saya menghadiri ke pernikahan tanpa uang.

Saya harap sahabat saya ini selalu bahagia dan segera mendapatkan momongan. Andai boleh saya sarankan, rasanya menyenangkan punya anak perempuan.

Entahlah, hari ini saya terinspirasi untuk itu. Gadis kecil yang imut dan tanpa sadar sudah dewasa dan kita sebagai orang tua merasa bahagia karenanya.

Maaf belum bisa datang, apalagi komunikasi kita juga sudah jarang sekali. Kita tahu semua memiliki kesibukan masing-masing, meski saya berharap saya dihubungi untuk mendengarkan bagaimana perasaan akhirnya menikah juga.

...

Apakah kita ingat gimana harapan para pria muda tentang pernikahan para sahabatnya? Datang, pesta bujang dan menemukan harapan setelah banyak mendengarkan.

Sayang, itu tidak terjadi lagi. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya