Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Menikah Tanggal 12.12

[Artikel 33#, kategori Causeway] Saya terima nikahnya bla..bla.. suara dari seorang sahabat lewat video yang dikirimkan kepada saya hari ini, Minggu (12/12). Akhirnya pria kalem itu melepaskan masa lajangnya. Selamat pernikahan, langgeng dan berbahagia selalu.

Sepertinya tinggal saya saja yang belum memutuskan kapan menikah diantara sahabat saya yang sudah berteman sejak jaman SMP tersebut.

Saya hanya bisa melihat, tapi lagi-lagi tak bisa menghadiri. Sama seperti tahun lalu, sahabat sekaligus pemilik rumah yang saat menikah juga tidak saya hadiri.

Corona mungkin bisa jadi alasan terbesar sekarang ketimbang memikirkan bagaimana saya menghadiri ke pernikahan tanpa uang.

Saya harap sahabat saya ini selalu bahagia dan segera mendapatkan momongan. Andai boleh saya sarankan, rasanya menyenangkan punya anak perempuan.

Entahlah, hari ini saya terinspirasi untuk itu. Gadis kecil yang imut dan tanpa sadar sudah dewasa dan kita sebagai orang tua merasa bahagia karenanya.

Maaf belum bisa datang, apalagi komunikasi kita juga sudah jarang sekali. Kita tahu semua memiliki kesibukan masing-masing, meski saya berharap saya dihubungi untuk mendengarkan bagaimana perasaan akhirnya menikah juga.

...

Apakah kita ingat gimana harapan para pria muda tentang pernikahan para sahabatnya? Datang, pesta bujang dan menemukan harapan setelah banyak mendengarkan.

Sayang, itu tidak terjadi lagi. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Kembali ke Jogja: Pulang

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift