Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Futsal Terakhir Tahun 2021

[Artikel 87#, kategori futsal] Tidak seperti futsal terakhir tahun 2020 yang memiliki foto, tahun ini malah kami lupa mengabadikan diri. Butuh perjuangan untuk sampai di lapangan. Ya, hujan deras sempat menguburkan niat futsal kali ini. 

Untunglah, ada mas Zapto yang tidak lelah menghubungi. Apalagi hujan telah berhenti, meski telat sekali, setidaknya ini adalah futsal terakhir yang harus kami mainkan.

Hujan tiap kamis

Sama seperti minggu lalu, hujan juga datang menyambut kamis malam ini (30/12). Bedanya, kali ini lebih deras dan beberapa ruas jalan terdampak banjir.

Ada untungnya si orang bawah tidak membawa motor malam ini. Itu karena sangat berguna agar bisa dibawa ke lapangan. Maklum, sudah malas bergerak. Rasanya ingin tidur cepat saja.

Cokelat

Tidak banyak orang yang datang, maka dari itu kedatangan orang-orang yang dihubungi seperti saya sangat berarti buat teman-teman. Membayangkan perasaan mereka yang rela datang, tentu itu adalah kelebihan tim hari Kamis.

Sudah satu tahun lebih bergabung dengan mereka karena ajakan Mas Zapto. Terima kasih sekali bisa diberi ruang untuk berteman dengan orang-orang berbeda dari lingkaran biasanya.

Sekotak cokelat manis memanjakan tawa kami malam itu. Ditambah, pembawa cokelat sedang berbunga-bunga. Ia berhasil mencetak 8 gol malam ini. Wajahnya terus sumringah, aura positif tentunya.

...

Andai saya tidak datang, tentu tidak ada cerita di halaman ini. Hujan, telat datang dan cokelat, cerita yang tidak akan saya lupakan untuk kembali menuliskannya tahun depan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat