Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Beli Knee Pad

[Artikel 85#, kategori futsal] Tahun ini level futsal saya meningkat, tapi bukan soal permainan. Melainkan level pengetahuan tentang futsal yang berhubungan dengan perlindungan. Yah, semenjak memutuskan lebih banyak terlibat di bawah mistar gawang, mau tidak mau tubuh terasa rentan. Untuk itulah, beli pelindung lutut ini atau knee pad jadi barang berharga.

Lagi-lagi rezeki itu datang bukan dengan cara berbentuk uang. Melainkan dibeliin knee pad oleh Sulung yang sudah lebih Seminggu sedang berada di rumah.

Saya bersyukur sekali cara Tuhan menurunkan anugerahnya kali ini. Sepertinya keberuntungan saya belum habis. 

Dibeliin

Senin pagi hari (22/11), saya cerita kepadanya tentang gimana pengalaman belanja online dan offline. Kebenaran saya ingin beli pelindung lutut untuk main futsal. 

Pemilik rumah dan istrinya ini memang sering belanja online, tidak salah jika ingin mendapatkan referensi darinya.

Waktu berjalan hingga menjelang siang. Cerita tadi memang sudah berakhir dan saya masih bimbang mau beli online atau offline.

Pesan saya lewat WA ke toko olahraga yang berada di sekitar tempat tinggal belum mendapat respon. Katanya fast respon, nyatanya yang balas sistem.

Ketika sore menjelang, saya yang menerima ajakan si Sulung pergi menemaninya untuk tes Antigen. Besok, dia sudah pulang lagi ke Samarinda.

Saya tak punya firasat apapun saat menemaninya pergi. Mendadak saja, ia berkata jika ingin membelikan pelindung lutut yang tadi pagi kami bicarakan.

Eh, serius timpal saya.
Ia, katanya.
Asal tidak begitu mahal tambahnya.

Saya yang sudah melihat harganya di situs belanja online langsung menyambutnya dengan kata tentu saja. Kurang dari 100 ribu kata saya dengan sedikit perasaan bahagia.

Bukan hanya dibeliin, toko olahraga yang ternyata sering dikunjungi malah diberikan referensi. Apalagi tujuan kami searah dengan pusat oleh-oleh khas Semarang.

Saya yang sudah dari tahun 2007 tinggal di Kota Semarang baru ngeh ada toko olahraga di dekat Simpang Lima. Itu benar-benar kejutan.

Knee Pad

Setelah parkir kendaraan, kami lekas menuju toko yang bernama Leopard Sport yang berada di Pertokoan Simpang Lima Semarang.

Seperti ini tampilannya yang berwarna hitam

Setelah masuk ke toko dan mengatakan ke karyawan tentang pelindung lutut untuk futsal, saya baru tahu nama istilah itu adalah Knee Pad.

Seperti yang sudah saya ketahui, harga satu produknya cukup ramah, yaitu 40 ribu rupiah. Karena butuh 2 Knee Pad, duit yang harus dikeluarkan adalah Rp80.000.

Dari sisi harga tentu, ini produk biasa. Tapi saya senang sekali karena ini pertama kalinya menggunakan knee pad yang fungsi utamanya melindungi lutut.

Bentuknya mirip kaos kaki dan ditambah bantalan busa yang berada di tengah untuk ditaruh di lutut. Pas sekali, besok hari Selasa ini akan jadi debut gunakan knee pad.

...

Knee pad sangat penting. Pada awalnya saat mencoba berposisi kiper karena bergantian main, lutut saya memang tidak apa-apa. Namun semakin ke sini dan menyukai posisi kiper, lutut saya sering cedera. 

Lutut sebagai tumpuan sangat penting buat pemain. Saya tidak ingin berakhir sia-sia, apalagi sampai masuk rumah sakit. Biayanya coy! Makan aja masih sulit, malah mau masuk rumah sakit.

Level pengetahuan saya meningkat, seiring waktu saya juga pasti meningkatkan level produk yang saya gunakan. Saat ini, harga belumlah hal penting. Karena punya dulu itu lebih bermanfaat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh