Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Watford 4-1 MU: Ole Out!

[Artikel 95#, kategori MU] Rasa percaya tidak percaya, jam menunjukkan belum pukul 2 dini hari dan saat melihat skor pertandingan Manchester United. Dubrakk... apaan ini! Kok malah dibantai gini. Tagar Ole out harus berhasil kali ini.

Cukup sudah kesabaran sebagai fans klub yang dipuja sejak jaman SD ini. Seburuk-buruknya era Mourinho, setidaknya memberi gelar. Ini saat Ole mengambil alih hingga 3 tahun lebih, tidak ada satu pun title juara.

Kaget

Semenjak kekalahan memalukan dari Liverpool, saya kembali berhenti menonton MU. Dan ketika malam minggu ini (20/11) berencana tidur awal seperti biasa, saya kaget melihat notifikasi tim akan bermain jam 10 malam melawan Watford di kandang mereka.

Rencana tidur saya tetap berlanjut. Selain saya udah malas nonton, pertandingan pekan kedelapan juga menyakini tim akan mulus melewati hadangan tuan rumah.

Dan saya kembali kaget ketika dini hari terbangun melihat skor dengan angka 4-1. Manchester United dibantai. Di sana ada Ronaldo padahal, namun warna merah kotak yang terlihat di papan skor ada nama Maguire yang terkena kartu merah. Pantesan!

Ole resmi dipecat

Ini sudah kelewatan, meski tagar #OleOut menggema di linimasa, tagar #Olestay masih saja ikut serta. Saya mengerti perasaan orang-orang yang menginginkan proses dan mencintai Ole, tapi ini bicara integritas sebagai klub besar. Mau sampai kapan dibully terus?

Sekelas Mou aja yang memberikan 3 piala saja dipecat, gimana dengan yang tidak memberikan apa-apa. Ditambah nama besar Ronaldo juga ada di dalam formasi saat melawan Watford, kenapa Ronaldo lagi-lagi apes.

Kabar yang ditunggu akhirnya tiba juga. Klub sudah mengeluarkan statement bahwa klub resmi berpisah dengan Ole. Sesuatu yang melegakan meski belum ada nama pengganti yang diharapkan.

Michael Carrick disebut-sebut sebagai pengganti sementara sampai manajemen menemukan pelatih baru hingga akhir musim. Semoga yang terbaik untuk Carrick.

...

Lega rasanya melepas Ole karna rentetan buruk yang dialami klub. Saya tidak membenci Ole, saya hanya menginginkan klub tidak terus menerus dibully atau tidak konsisten. 

Percaya proses? Jangan lakukan kepada tim sebesar Manchester United. Lakukan saja kepada tim lainnya yang ingin menjadi besar. MU tidak boleh sebaliknya, harus tetap besar. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Kembali ke Jogja: Pulang