Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Watford 4-1 MU: Ole Out!

[Artikel 95#, kategori MU] Rasa percaya tidak percaya, jam menunjukkan belum pukul 2 dini hari dan saat melihat skor pertandingan Manchester United. Dubrakk... apaan ini! Kok malah dibantai gini. Tagar Ole out harus berhasil kali ini.

Cukup sudah kesabaran sebagai fans klub yang dipuja sejak jaman SD ini. Seburuk-buruknya era Mourinho, setidaknya memberi gelar. Ini saat Ole mengambil alih hingga 3 tahun lebih, tidak ada satu pun title juara.

Kaget

Semenjak kekalahan memalukan dari Liverpool, saya kembali berhenti menonton MU. Dan ketika malam minggu ini (20/11) berencana tidur awal seperti biasa, saya kaget melihat notifikasi tim akan bermain jam 10 malam melawan Watford di kandang mereka.

Rencana tidur saya tetap berlanjut. Selain saya udah malas nonton, pertandingan pekan kedelapan juga menyakini tim akan mulus melewati hadangan tuan rumah.

Dan saya kembali kaget ketika dini hari terbangun melihat skor dengan angka 4-1. Manchester United dibantai. Di sana ada Ronaldo padahal, namun warna merah kotak yang terlihat di papan skor ada nama Maguire yang terkena kartu merah. Pantesan!

Ole resmi dipecat

Ini sudah kelewatan, meski tagar #OleOut menggema di linimasa, tagar #Olestay masih saja ikut serta. Saya mengerti perasaan orang-orang yang menginginkan proses dan mencintai Ole, tapi ini bicara integritas sebagai klub besar. Mau sampai kapan dibully terus?

Sekelas Mou aja yang memberikan 3 piala saja dipecat, gimana dengan yang tidak memberikan apa-apa. Ditambah nama besar Ronaldo juga ada di dalam formasi saat melawan Watford, kenapa Ronaldo lagi-lagi apes.

Kabar yang ditunggu akhirnya tiba juga. Klub sudah mengeluarkan statement bahwa klub resmi berpisah dengan Ole. Sesuatu yang melegakan meski belum ada nama pengganti yang diharapkan.

Michael Carrick disebut-sebut sebagai pengganti sementara sampai manajemen menemukan pelatih baru hingga akhir musim. Semoga yang terbaik untuk Carrick.

...

Lega rasanya melepas Ole karna rentetan buruk yang dialami klub. Saya tidak membenci Ole, saya hanya menginginkan klub tidak terus menerus dibully atau tidak konsisten. 

Percaya proses? Jangan lakukan kepada tim sebesar Manchester United. Lakukan saja kepada tim lainnya yang ingin menjadi besar. MU tidak boleh sebaliknya, harus tetap besar. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh