Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

PHP Si Mbak Wartawan

[Artikel 18#, kategori Dibalik Layar] Sudah 1 bulan lebih, si mbak yang mengaku dari salah satu media tidak ada kabar setelah bertanya tentang harga promo di Instagram dotsemarang. Sepertinya saya kena PHP lagi. Mbok setidaknya dikabarin kalau tidak jadi karena dapat klien lain dan minta maaf semisalnya.

Lagi, saya sepertinya ditakdirkan mengulangi kejadian yang serupa. Entah karena saya terlalu baik atau terlalu polos. Begitulah saya, ketika seseorang datang dan pergi, saya tidak ambil pusing karna bukan saya yang menginginkan. Namun sebaliknya, saya akan berjuang semisal saya yang tertarik.

Rate harga dotsemarang

Awal bulan November saya sangat sumringah bila kerja sama ini deal. Alhamdulillah, karna nominal yang ditawarkan sangat menggiurkan.

Dibalik tawar menawar tersebut, saya mengakui bahwa dotsemarang tidak punya rate harga bila ditanya minta dikirimin rate harganya. 

Saya yang fokus pada blog, memang tidak terlalu mengandalkan Instagram dalam harga penawaran. Semisal ada pun, biasanya satu paket dengan blog + instagram (feed maupun stories).

Bukan saya menolak rejeki, saya hanya orang yang selalu bersyukur diberi apapun. Mau nominal dikit atau besar, bahkan tidak minta apa-apa karena ada kepentingan yang menguntungkan.

Satu bulan berlalu

Si mbak wartawan tersebut sampai tulisan ini saya buat sudah tidak ada kabar lagi. Saya beberapa kali terus melihat  percakapan kami yang masih belum saya hapus di WhatsApp. 

Saya memang tidak berupaya menghubunginya lagi, karena saya tahu semisal tidak jadi, itu hanya membuat sakit hati meski ia meminta maaf. Saya paham dengan situasi ini selama karir saya sebagai bloger.

Rencana kerja samanya bulan November, tapi tidak ada kabar. Apa yang salah? Kenapa saya bertemu orang-orang seperti ini. 

Bila tidak jadi kerja sama pun, sebaiknya tahu ETIKA atau SOPAN SANTUN. Apalagi kita tinggal di Indonesia. Saya tahu, bukan dotsemarang saya yang diajak kerja sama. Pasti, ia mencoba menawarkan ke pemilik akun lain yang sesuai kriteria.

Apa susahnya minta maaf karena tidak jadi kerja sama. Katakan saja jika sudah ada partner lain yang diajak dan disetujui klien. Saya akan memaklumi dan berusaha menerima dengan lapang dada.

Apakah si mbak sibuk? Sesibuknya seseorang, setidaknya mengerti ada hati yang menunggu agar tidak disakiti atau merasa sedih. Andai karma berlaku, saya harap ia sadar bahwa pernah melakukan kepada seseorang.

...

Aneh-aneh saja bertemu dengan orang-orang yang bertanya harga atau kerja sama. Dari mulai yang langsung bertemu hingga sekedar obrolan lewat aplikasi perpesanan. 

Sebagian besar yang membuat saya di-PHP-in sudah saya bagiin di bawah ini. Saya tidak niat buruk, saya hanya ingin berbagi pengalaman saja. Apakah ada orang lain di luar sana yang nasibnya juga dengan saya. Hanya itu alasan menulis.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat