Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Setelah 2 Tahun, Akhirnya Ke Jakarta Lagi

[Artikel 3#, kategori Jakarta] Penantian itu akhirnya sirna. Memang, kalau sudah jodoh tidak kemana. Setelah kemarin gagal pergi ke Magelang, kesempatan pergi ke Jakarta tentu tidak disia-siakan. Banyak pertemuan dan kejutan biasanya, apalagi bertemu banyak rekan sesama bloger.

Ya, ini dalam rangka acara ASUS Indonesia seperti sebelum pandemi. Saya menghadiri launching laptop baru di sana nanti. Dari Kota Semarang kali ini tidak semua bisa berangkat. Selain karena dipangkas juga karena beberapa alasan yang terpaksa tidak membuat jadi pergi.

Oh ya, kondisi tubuh juga tidak baik. Masih ada bagian yang masih sakit karena malam sebelum berangkat masih bermain futsal. Tapi kesehatan tetap aman terkendali.

Pesawat

Lumayan bisa berangkat agak siang, jadinya beberapa pekerjaan bisa dituntaskan. Bukan Garuda kali ini, melainkan Citilink untuk berangkat dan Batik Air untuk kepulangan.

Ada sedikit kekhawatiran juga berangkat kali ini terkait powerbank yang sudah saya tulis di blog dotsemarang di sini. Gimana  ya, smartphone yang dibawa ini sekarang baterainya sudah kurang maksimal. Dikit-dikit harus dicolokin.

Sedangkan bawa powerbank, kapasitasnya 20 ribu. Apakah boleh atau tidak dibawa ikut masuk? Pada akhirnya jadi konten juga. Masalah selalu mencari jawaban.

Nginap di aloft Jakarta

Rasanya ini yang pertama menginap di Aloft Hotel Jakarta yang berada di jalan KH. Wahid Hasyim. Lumayan, lebih santai di sini.

Selama 3 hari, dari hari Rabu hingga Jumat atau tanggal 14-16 September, saya ada di sini. Rekan sekamar saya adalah orang yang saya kenal. Seorang guru dan juga bloger tentunya. 

Lokasi acara

Setelah menyapa rekan-rekan dan bertemu di hotel, kami bergegas cari makan siang. Perut tidak bisa dikompromi. Karena dekat dengan Sarinah, kami pergi berjalan kaki.

Ternyata lokasi acara untuk hari Kamis sangat dekat dengan Sarinah, yaitu Djakarta Theater XXI. Intip bangunannya di sini.

...

Masih banyak lagi cerita dari Jakarta, kapan-kapan saya akan ceritakan kembali. Sudah waktu subuh, mari ambil air wudhu. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

Blog Personal Itu Tempat Curhat