Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Cedera Lama Kambuh Lagi

[Artikel 101#, kategori futsal] Baru saja selesai liburan (satu minggu karena lebaran), malah cedera kambuh lagi dibagian engkel kaki. Nasib, padahal baru main beberapa puluh menit. Terpaksa menepi dan membiarkan waktu selesai.

Selasa malam (10/5), futsal pertama di bulan Mei, perasaan menggebu-gebu ingin bermain sangat besar. Tiba lebih awal, bukan berarti tak ada pemain yang lebih dulu datang. Beberapa rekan ternyata sudah ada di dekat lapangan.

Setelah memakai semua peralatan, ada perasaan yang mengganjal. Bagian pergelangan kaki kenapa terasa nyeri. Karena main jadi kiper, saya menghiraukan rasa nyeri itu.

Cedera lama

Akhirnya setelah beberapa kali bermain, bagian kaki yang nyeri tadi sangat terasa sakit. Lokasinya tepat di bawah mata kaki, di mana cedera ini pernah kena dan sempat bengkak lama. Tapi kenapa malah datang lagi.

Apakah karena nyeri ini, main saya kurang optimal? Dari tadi, bola terus masuk tanpa terhalang. Salah satu rekan juga mengatakan hal yang seolah saya kurang konsentrasi.

Setelah permainan usai, saya memutuskan menepi dan melepaskan kaos kaki. Ya, itu benar-benar terasa nyerinya. Waktu main padahal masih 1 jam, andai tidak cedera, saya merasa menyia-nyiakan waktu saja.

...

Pada akhirnya saya memutuskan rehat dulu. Hari kamis besok, sepertinya tidak main dulu. Beberapa orang juga menganjurkan saya istirahat selama 1 bulan. Lemes langsung kalau benar-benar 1 bulan. Apakah harus awal bulan Juni saya kembali ke lapangan?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh