Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Lolos Ke Final Liga Champions Dengan Dramatis

[Artikel 21#, kategori Real Madrid] Saya akui, saya sempat menyerah melihat pertandingan Real Madrid melawan Manchester City hingga pertengahan babak kedua. Plus, gol Mahrez yang seolah mengatakan sudahlah, cukup di sini saja. Namun apa yang terjadi, ini diluar prediksi. Saya menjadi gilak sendiri.

Kamis dini hari tanggal cantik 5/5/22, pertandingan terus dilanjutkan hingga babak tambahan waktu. Rencana bersepeda yang sudah diniatkan rasanya bisa gagal kalau gini. Ini udah jam 4 dini hari lebih, duh gimana. 

Secara agregat, City menang telak. Menurut saya, tim yang bisa ngalahin Madrid, pasti juara. Menyerahkan kuping lebar ke City mungkin adalah hal terbaik, mengingat mereka memiliki ambisi besar untuk meraih gelar pertama di Eropa.

Ambisi vs Mental

Rodrygo masuk di menit 68 menggantikan Kross. Pemain yang punya keberuntungan luar biasa ini seakan menjadi mata air di gurun pasir. Saya harap ia kembali menjadi kartu AS, pembeda pertandingan.

Dan benar saja, dua golnya dalam beberapa menit membuat pertandingan dilanjutkan hingga babak tambahan waktu. Suasana menggila, timeline Twitter ikut bergemuruh. Saya sampai terus meretweet akun-akun yang turut bahagia.

Ambisi City kali ini terkubur kembali. Dan pemenang adalah mereka yang punya mental kuat untuk tetap bertahan dan tenang dalam menghadapi setiap masalah.

Pinalti

Andil pemain pengganti bukan hanya saja milik Rodrygo. Satu nama diantara nama yang turut ambil bagian adalah Camavinga, pemain yang dianggap masa depan Madrid untuk menggantikan trio MCK (Modric, Casemiro dan Kross).

Yang menarik dari keputusan Ancelotti kali ini adalah mengganti trio MCK. Apakah sudah bisa dilepas, tidak perlu digendong lagi. Di sana, ada Modric yang mungkin punya visi yang bisa mengubah pertandingan.

Dan menit ke-95, Benzema mendadak jatuh di dalam kotak pinalti. Ya, wasit langsung menghukum Manchester City dengan tendangan pinalti.

Golllll..... suasana gemuruh penonton terasa sampai rumah. Dan momen itu adalah bagaimana cara membunuh secara langsung peluang City untuk lolos ke final.

...

Ini adalah pertandingan luar biasa. Madrid kembali melanjutkan pertandingan dengan comeback. PSG, Chelsea dan kini giliran Manchester City. Saya tidak akan melupakan momen penting ini.

Hala Madrid!!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh