Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Real Madrid Juara Liga Champions Ke-14

[Artikel 22#, kategori Real Madrid] Saya bangga dengan diri saya sendiri hari ini karena jadi saksi bagaimana Real Madrid mengangkat trofi. Suka cita, perasaan senang dan bahagia, serta merasa lega. Bukan hanya tentang meraih, tapi melihat bagaimana perjalanan perjuangan tim yang menyelesaikan satu demi satu (mengalahkan lawannya). Selamat buat tim, selamat buat anak-anak Real Madrid! Hala Madrid!!

Sukses merengkuh juara Liga, Real Madrid kembali sukses mengawinkannya dengan trofi Liga Champions. Lawannya adalah Liverpool, masih dari klub yang datang dari Inggris. Semua prediksi masih menempatkan klub Jurgen Klopp sebagai juara.

Diremehkan

Ada cerita menarik sepanjang kompetisi yang mengikuti Real Madrid musim ini di Liga Champions. Vinicius dan kawan-kawan yang banyak diremehkan. Apalagi perjalanan mereka tidak mudah dan membawa skuad yang dianggap tua dan pemain muda yang tidak berpengalaman.

Lalu, ada isu tentang miskin taktik yang disematkan kepada Carlo Ancelotti oleh pengamat sepak bola Indonesia. Ketika Real Madrid juara, pengamat tersebut akhirnya kena bully secara nasional. Entah apakah itu akan membuatnya jera atau malah makin merajela.

Mental juara

Pertandingan Liga Champions kali ini disiarkan Minggu dini hari akhir bulan Mei atau tanggal 29 Mei 2022. Bukan hari biasanya yang ditayangkan tiap tengah pekan. Mungkin momen biar lebih ramai.

Saya sendiri sukses bangun satu jam sebelumnya. Syukurlah tidak ketinggalan. Sebenarnya diajak nonton bareng di luar oleh orang rumah yang beberapa hari ini sudah ada di Semarang. Saya lebih menikmatinya sendiri saja, toh lebih nyaman.

Kick off akhirnya dimulai setelah waktu molor dari yang dijadwalkan. Banyak suporter yang masih belum masuk stadion ternyata.

Tidak ada tambahan waktu, tidak ada pinalti. Real Madrid sukses mengunci juara dari kaki seorang Vinicius yang sukses menyempurnakan umpan deras dari Valverde.

Bisa dikatakan, mental juara yang masih dianut pemain senior jadi pembeda. Apalagi ini Real Madrid yang sudah membuktikan tiap bertanding di final, selalu juara.

Kegembiraan yang luar biasa tentunya yang dirasakan semua penggemar Real Madrid. Mereka sadar diri dengan kekurangan tim, sampai final saja sudah bangga. Apalagi juara. Euforia yang kali ini lebih dramatis ketimbang beberapa final sebelumnya.

Selamat sekali lagi, Real Madrid!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya