Catatan
Lauk Telur Asin
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 13#, kategori kuliner] Telur asin entah sejak kapan jadi salah satu makanan favorit, apalagi teman untuk nasi. Rasanya yang asin tidak perlu diperdebatkan. Namun entah kenapa sensasinya selalu berbeda bila sekedar makan yang sama-sama rasa asin.
Minggu ketiga bulan Mei, saya memutuskan membeli telur asin untuk teman sehari-hari lauk makan saya. Selain sudah lama tidak makan juga, mode hemat saya berjalan lagi.
Sehari 5 ribu dan seminggu 35 ribu, saya harus memutar otak agar bisa komit dengan apa yang saya tanamkan beberapa tahun belakangan.
10 ribu
Rencananya pagi ini, mumpung libur eh selalu libur (16/5), saya akan membeli telur asin. Tempat yang saya cari adalah tempat sayur, bukan minimarket meski lebih komplit biasanya.
Harga telur asin entah kenapa lebih mahal dari mie bungkus. Saya beli 10 ribu rupiah hanya dapat 3 butir telur asin. Sedangkan kalau beli mie bungkus, saya bisa dapat 4 bungkus. Ya, begitulah.
Dengan 3 butir telur asin ini, saya ingin menikmatinya selama 3 hari ke depan. Satu butir dibuat 2 kali makan, artinya satu telur dibagi separuh.
...
Entah kenapa saya melihat diri sendiri seolah menderita. Saya tahu itu, tapi saya menikmatinya dan terus berusaha untuk terus kreatif. Memanfaatkan apa yang ada dan bersyukur bahwa saya masih ada di dunia ini.
Bersyukurlah kalau kamu lebih baik dari saya.
Artikel terkait :
- Nasi Goreng Tahu Bakso
- Bakpia Kukus Tugu Jogja Rasa Keju
- Mie Instan, Katanya Pengen Sehat?
- Rendang: Rezeki Bulan Ini
- Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar