Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Jenjang Karir Lebih Tinggi

[Artikel 41#, kategori rumah] Akhirnya tembus juga dan berhasil setelah beberapa kali mengikuti ujian. Kini, ia akan tinggal lebih lama di rumah untuk menyelesaikan jenjang karir yang lebih tinggi.

Si bungsu kembali datang ke Ibu Kota Jawa Tengah. Itu artinya, rumah akan lebih ramai dan hidup. Menyenangkan tentunya suasananya nanti.

Ganti mobil

Rencananya ia akan tinggal bersama istri dan anaknya. Satu hari sebelum datang, saya disuruh menukar mobil milik rumah dengan temannya. Bisa ketebak, barang-barang yang dibawa lebih banyak nantinya.

Kata temannya, pemilik mobil, si bungsu di Kota Semarang bakal lama. Bisa lebih dari 3-5 tahun. Selamat, buat saya tentunya. Antara dilema atau bahagia.

Bawa sepeda

Saya terkejut saat menjemputnya di bandara hari ini, Jumat (27/5). Kirain barangnya begitu banyak yang dibawa, ternyata alasan suruh mengganti mobil dengan kapasitas besar adalah untuk menampung sepedanya.

Kotak besar yang isinya bukan pakaian itu ternyata berisi sepeda balap, bukan lipat. Sangat besar diantara koper-koper lainnya. Saya baru tahu sepeda balap bisa dibawa seperti itu.

...

Ketika memiliki kesempatan dan uang, memang sebaiknya mengambil keputusan lebih besar. Apalagi tentang jenjang karir. Karena semakin tinggi, selain rasa hormat yang didapatkan, juga untuk masa depan yang lebih baik.

Saya mendoakan saja buat si bungsu semoga berhasil dengan keputusan yang diambil. Perjalanannya bakal panjang dan lebih berat, tapi saya percaya ia akan berhasil suatu saat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh