Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Jenjang Karir Lebih Tinggi

[Artikel 41#, kategori rumah] Akhirnya tembus juga dan berhasil setelah beberapa kali mengikuti ujian. Kini, ia akan tinggal lebih lama di rumah untuk menyelesaikan jenjang karir yang lebih tinggi.

Si bungsu kembali datang ke Ibu Kota Jawa Tengah. Itu artinya, rumah akan lebih ramai dan hidup. Menyenangkan tentunya suasananya nanti.

Ganti mobil

Rencananya ia akan tinggal bersama istri dan anaknya. Satu hari sebelum datang, saya disuruh menukar mobil milik rumah dengan temannya. Bisa ketebak, barang-barang yang dibawa lebih banyak nantinya.

Kata temannya, pemilik mobil, si bungsu di Kota Semarang bakal lama. Bisa lebih dari 3-5 tahun. Selamat, buat saya tentunya. Antara dilema atau bahagia.

Bawa sepeda

Saya terkejut saat menjemputnya di bandara hari ini, Jumat (27/5). Kirain barangnya begitu banyak yang dibawa, ternyata alasan suruh mengganti mobil dengan kapasitas besar adalah untuk menampung sepedanya.

Kotak besar yang isinya bukan pakaian itu ternyata berisi sepeda balap, bukan lipat. Sangat besar diantara koper-koper lainnya. Saya baru tahu sepeda balap bisa dibawa seperti itu.

...

Ketika memiliki kesempatan dan uang, memang sebaiknya mengambil keputusan lebih besar. Apalagi tentang jenjang karir. Karena semakin tinggi, selain rasa hormat yang didapatkan, juga untuk masa depan yang lebih baik.

Saya mendoakan saja buat si bungsu semoga berhasil dengan keputusan yang diambil. Perjalanannya bakal panjang dan lebih berat, tapi saya percaya ia akan berhasil suatu saat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya