Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Matic dan Mata, Sebuah Tepuk Tangan Tanda Perpisahan?

[Artikel 106#, kategori MU] Ada cerita apa pekan ke-35 saat MU melawan Brentford di kandang sendiri, Old Trafford? Menang, sudah seharusnya. Ronaldo cetak gol dan rekor lagi, gak ada habisnya. Dua nama yang jadi judul ini adalah jawabannya.

Selasa dini hari (3/5), MU menjalani laga kandang terakhir di liga Inggris. Saya yang udah skeptis menonton pertandingan, masih sempat menengok babak kedua pertandingan berjalan.

Pemain senior

Matic dan Mata ternyata bermain sejak awal. Kaget juga, dan ternyata tim menang besar hari ini. Sayangnya keduanya tidak menyelesaikan pertandingan karena ditarik keluar babak kedua.

Mata yang sudah bergabung sejak bulan Januari 2014 dari Chelsea adalah pemain yang saya sukai karena karakternya sebagai pemain tipe fantasista.

Sayang di era sekarang, tipe pemain ini sudah terpinggirkan. Lihat saja Ozil yang harus bermain hingga sampai ke Turki. Lagian MU punya Bruno yang masih segar.

Mata sendiri kontraknya bakal habis pada bulan Juni. Sedangkan Matic akan pergi musim ini. Kabar yang berhembus, pemain yang bergabung dari Chelsea tahun 2017 ini akan bereuni dengan Mourinho.

Keduanya sangat fantastis, terutama perannya. Faktor umur dalam sepakbola modern memang jadi pertimbangan, meski Ronaldo membuktikan bahwa itu salah.

Terima kasih, Matic dan Mata.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh