Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Matic dan Mata, Sebuah Tepuk Tangan Tanda Perpisahan?

[Artikel 106#, kategori MU] Ada cerita apa pekan ke-35 saat MU melawan Brentford di kandang sendiri, Old Trafford? Menang, sudah seharusnya. Ronaldo cetak gol dan rekor lagi, gak ada habisnya. Dua nama yang jadi judul ini adalah jawabannya.

Selasa dini hari (3/5), MU menjalani laga kandang terakhir di liga Inggris. Saya yang udah skeptis menonton pertandingan, masih sempat menengok babak kedua pertandingan berjalan.

Pemain senior

Matic dan Mata ternyata bermain sejak awal. Kaget juga, dan ternyata tim menang besar hari ini. Sayangnya keduanya tidak menyelesaikan pertandingan karena ditarik keluar babak kedua.

Mata yang sudah bergabung sejak bulan Januari 2014 dari Chelsea adalah pemain yang saya sukai karena karakternya sebagai pemain tipe fantasista.

Sayang di era sekarang, tipe pemain ini sudah terpinggirkan. Lihat saja Ozil yang harus bermain hingga sampai ke Turki. Lagian MU punya Bruno yang masih segar.

Mata sendiri kontraknya bakal habis pada bulan Juni. Sedangkan Matic akan pergi musim ini. Kabar yang berhembus, pemain yang bergabung dari Chelsea tahun 2017 ini akan bereuni dengan Mourinho.

Keduanya sangat fantastis, terutama perannya. Faktor umur dalam sepakbola modern memang jadi pertimbangan, meski Ronaldo membuktikan bahwa itu salah.

Terima kasih, Matic dan Mata.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya