Pria Tidak Berdaya

[Artikel 15#, kategori kuliner] Saya bersyukur sekali mengawali awal tahun dengan kondisi keuangan yang stabil. Semenjak pemilik rumah pada balik semua, saya kembali menikmati kehidupan normal seperti biasanya. Salah satu caranya dengan terang bulan, eh martabak manis.
Rumah kembali sunyi meski ada beberapa penghuni. Kemewahan yang saya lepaskan semenjak bulan Desember karena keluar kota, kembali menjadi keheningan yang saya idam-idamkan.
Namun entah kenapa masih ada yang kurang. Bukan dia atau seseorang yang bisa diajak bicara, tapi perasaan membahagiakan diri sendiri layaknya raja.
Terang bulan, saya pikir itu yang saya perlukan. Saya tahu berat badan saya terus bertambah semenjak pemilik rumah memanjakan saya dengan berbagai macam makanan, namun terang bulan adalah pelipur rala yang harus ditemani Coca Cola.
Saya pernah merayakan pergantian umur saya dengan menikmati terang bulan. Semenjak itu, jika saya ingin memanjakan diri, lebih baik membeli terang bulan.
Lebih murah ketimbang harus pergi ke panti pijat yang sekedar nikmat hanya untuk satu jam sesaat. Saya bisa mengambil kesempatan itu, tapi... ini sudah bukan waktunya seperti itu lagi.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar