Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Terang Bulan Di Awal Tahun 2023

[Artikel 15#, kategori kuliner] Saya bersyukur sekali mengawali awal tahun dengan kondisi keuangan yang stabil. Semenjak pemilik rumah pada balik semua, saya kembali menikmati kehidupan normal seperti biasanya. Salah satu caranya dengan terang bulan, eh martabak manis.

Rumah kembali sunyi meski ada beberapa penghuni. Kemewahan yang saya lepaskan semenjak bulan Desember karena keluar kota, kembali menjadi keheningan yang saya idam-idamkan. 

Namun entah kenapa masih ada yang kurang. Bukan dia atau seseorang yang bisa diajak bicara, tapi perasaan membahagiakan diri sendiri layaknya raja.

Terang bulan, saya pikir itu yang saya perlukan. Saya tahu berat badan saya terus bertambah semenjak pemilik rumah memanjakan saya dengan berbagai macam makanan, namun terang bulan adalah pelipur rala yang harus ditemani Coca Cola.

Saya pernah merayakan pergantian umur saya dengan menikmati terang bulan. Semenjak itu, jika saya ingin memanjakan diri, lebih baik membeli terang bulan.

Lebih murah ketimbang harus pergi ke panti pijat yang sekedar nikmat hanya untuk satu jam sesaat. Saya bisa mengambil kesempatan itu, tapi... ini sudah bukan waktunya seperti itu lagi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya