Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Futsal Hari Selasa Libur : Sebuah Kemewahan Bisa Tidur Cepat

[Artikel 162#, kategori futsal] Mengingat ada Tahun Baru Imlek di hari Rabu, tanggal 29 Januari 2025, akhirnya diputuskan untuk futsal Selasa malam kali ini diliburkan. Dulu mungkin itu membuat sedih, tapi sekarang adalah kemewahan yang harus diambil.

Ya, selalu ada dua sisi seperti orang China katakan Yin dan Yang. Bermain futsal memang kegembiraan dan membuat tubuh terjaga dari sisi kesehatan. Namun juga terkadang jadi masalah untuk pribadi seperti saya yang mengangungkan jam tidur normal.

Aktivitas saya sebagai bloger mengharuskan saya bangun dini hari. Itu sudah saya lakukan lebih dari 10 tahun. Jika tidak futsal, saya bisa menyetel alarm jam 2 dini hari.

Namun jika futsal, saya menyetel alarm sekitar jam 4 dini hari. Maklum, pulang futsal malam-malam itu sekitar jam 10 atau bahkan lebih. Durasi tidurnya tentu terpangkas banyak.

Makanya saya adalah tipe orang yang tidur di bawah jam 8 malam. Jika bangun dini hari pun, saya merasa itu kurang karena rata-rata durasi tidur saya hanya 5 jam. Seharusnya untuk normal adalah 7 jam.

Ingat usia, saya tak muda lagi untuk membuat tubuh ini terus bekerja. Mungkin dulu saya bangga bisa tidur hanya 4 jam sehari. Sekarang, tidak deh.

Dengan libur futsal, saya mendapatkan kemewahan dalam tidur yang saya harapkan. Lumayan, karena selain hari Selasa, saya akan kembali main Kamis malam. Dalam seminggu, jam tidur normal saya kurang dari 7 hari. 

Semoga sehat selalu badan karna saya berharap terus panjang umur. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya