Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

10 Bulan

[Artikel 16#, kategori Keuangan] Di tengah ketidakpastian keuangan, saya terpaksa mengambil risiko besar. Pilihan lain seolah tak ada. Berharap pemasukan bulanan kembali seperti dulu terasa mustahil. Semoga keberuntungan di bulan Mei ini segera datang.

Sudah bulan kesepuluh. Pemasukan rutin yang saya nantikan tak seberapa, tapi cukup untuk membeli beras 5 kg seharga 75 ribu rupiah.

Entah apa yang ada di pikiran mereka? Saya seperti terjebak dalam situasi yang saya ciptakan sendiri. Meminta bantuan bukan pilihan, apalagi sekadar berharap—itu terasa jauh lebih tidak mungkin.

Hemat, hemat, hemat!

Belakangan, saya menjual beberapa barang untuk menambal keuangan. Fokus saya kini adalah mengurangi pengeluaran sebisa mungkin. Namun, nafsu makan saya justru meningkat. Apakah karena menu harian hanya nasi dan tempe? Saya mulai khawatir, terutama setelah mengambil pinjaman kedua di tahun ini.

Pengeluaran bulanan terus melampaui pendapatan. Saya bertahan, tapi rasanya seperti terkekang. Tahun 2025 terasa begitu berat untuk dijalani.

Tapi, mari tetap berharap! Selama tubuh masih sehat dan saya masih bisa bermain futsal, saya yakin masih baik-baik saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat