Pria Tidak Berdaya

[Artikel 16#, kategori Keuangan] Di tengah ketidakpastian keuangan, saya terpaksa mengambil risiko besar. Pilihan lain seolah tak ada. Berharap pemasukan bulanan kembali seperti dulu terasa mustahil. Semoga keberuntungan di bulan Mei ini segera datang.
Sudah bulan kesepuluh. Pemasukan rutin yang saya nantikan tak seberapa, tapi cukup untuk membeli beras 5 kg seharga 75 ribu rupiah.
Entah apa yang ada di pikiran mereka? Saya seperti terjebak dalam situasi yang saya ciptakan sendiri. Meminta bantuan bukan pilihan, apalagi sekadar berharap—itu terasa jauh lebih tidak mungkin.
Hemat, hemat, hemat!
Belakangan, saya menjual beberapa barang untuk menambal keuangan. Fokus saya kini adalah mengurangi pengeluaran sebisa mungkin. Namun, nafsu makan saya justru meningkat. Apakah karena menu harian hanya nasi dan tempe? Saya mulai khawatir, terutama setelah mengambil pinjaman kedua di tahun ini.
Pengeluaran bulanan terus melampaui pendapatan. Saya bertahan, tapi rasanya seperti terkekang. Tahun 2025 terasa begitu berat untuk dijalani.
Tapi, mari tetap berharap! Selama tubuh masih sehat dan saya masih bisa bermain futsal, saya yakin masih baik-baik saja.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar