Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Ketemu mas Donny, Penulis Buku 5cm bareng Kofindo



Srupp... kopi di tumblr dekat laptop saya menjadi teman asyik dikala menulis. Isinya kopi yang membuat konsentrasi saya sedikit terangkat. Oh ya, kalian yang belum baca tulisan saya yang ini, sepertinya harus dibaca dulu deh :D | Sedikit promosi untuk mencari sensasi.


Aktivitas hari munggu saya masih berlanjut. Setelah liputan acara jalan sehat yang selesai jam 9 pagi, itu dari jam setengah 6 saya di Pahlawan, saya melanjutkan kegiatan menemani ibu kofin, Mariana untuk acara Roadshow buku 5 cm.

Badan ini memang sudah capek, namun sebagai blogger dan semangat dari dotsemarang, saya berusaha menemani kofindo untuk dapat apa yang seharusnya ia dapatkan. Bertemu dengan sang penulis buku 5 cm yang filmnya udah siap tayang dengan judul yang sama.

Ada @ZacRydo disana, yang juga hadir melihat langsung mas Donny yang ternyata pikiran saya adalah orang tua tapi masih berjiwa muda. Kepalanya yang plontos dan logatnya yang Jakarta, memang sangat menarik para pembacanya untuk datang.

Ujung-ujungnya liputan

Hehe.. ini bukan nafsu sebagai blogger tapi sudah seharusnya hal-hal menarik yang bisa dikabarkan lewat tulisan maka saya akan tulis. Jepret sana dan sini, dan berusaha pedekate dengan banyak orang adalah hal yang biasa saya lakuin. Termasuk kepada beberapa cewek seperti mba Kendal yang sangat jauh berjalan kesini, naik motor tau!

Ada juga kisah menarik yang saya lakuin untuk menggoda mba-mba karyawan gramedia. Saya, mariana dan Zac hanya ketawa ketiwi melihat aksi si mba yang salah tingkah. Yah, modus kata Zac, yang katanya mau buat komunitas baru, ikatan jomblo di Semarang :(

Kisah menarik dan inspiratif

Mungkin untuk menjadi profesional cara mudahnya adalah banyak bertemu banyak orang. Itulah yang saya coba tanamkan kepada diri saya sendiri selama tubuh ini masih kuat. Mendengar kisah mas Donny ( @donny5cm) sedikit menggugah siapapun yang hadir.



Inspirasi ia membuat buku dan kini dijadikan film tentu membuat saya dan lain berpikir pasti kami juga bisa. Ditambah pengalaman yang diberikan mas Donny kepada kami yang hadir.

Foto-foto

Inilah yang saya suka. Selesai acara, melihat senyum mariana dan para peserta roadshow yang hadir tersenyum puas bisa dapatin foto dan tandatangan sang penulis membuat banyak kisah hari ini. Beberapa foto yang bisa dilihat salah satunya dibawah ini :



Itulah aktivitas seharian saya hari minggu. Dikala banyak kaum muda yang menikmati indahnya kasur, saya harus gigit jari dengan aktivitas ini. Saya normal kok! Sama seperti yang lain ingin sekali hari libur itu dirumah. Tapi apa daya dan tak berdaya heheh...

Kesimpulan

Sobat pembaca dan saya tujukan juga untuk adik saya,

Ketika melangkah menjadi profesional, konsistensi sudah cukup, maka yang harus dilakuin adalah bersedia berkorban. Berkorban demi pekerjaan, apa yang dikerjakan, orang-orang disekitar dan waktu.

Tak ada jalan keluar ketika kita sudah jauh melangkah. Sama seperti artis yang kedapatan job atau mas Donny, sang penulis buku. Ia harus merelakan waktunya untuk roadshow dari kota satu ke kota lain. Yang ia korbankan adalah hari-harinya demi meluruskan niat sebagai orang yang bermanfaat atau promosinya.

Itu yang ingin diberikan kepada pembaca. Ketika kamu sekolah, maka konsentrasimu harus full buat sekolah. Jika saya blogger konsetrasi saya juga dalam karya tulisan. Mudahan semangat saya ini bisa tertular kepada pembaca.

Profesional itu konsistensi dan berani berkorban. Meninggalkan orang-orang yang masih tertinggal bukan berarti tidak peduli tapi demi hidup abadi, itu sah-sah saja. Selamat hari selasa :D

Salam blogger

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile