Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Mereka Saja Bilang, Minat Nonton di Semarang Masih Minim



Beruntung banget, kota Semarang didatangin Artis Film yang kebenaran sedang roadshow film baru mereka. Selama menjadi blogger, kebahagiaan itu saya tuangkan lewat tulisan ini. Silahkan intip tulisan saya berikut ini.


Setelah acara #kamisbioskop sukses digelar oleh Mariana, satu lagi gebrakan yang ia berikan untuk dunia perfilman di Semarang khususnya di Indonesia, Ia sukses mendatangi acara sebuah roadshow film yang akan tayang, awal bulan November besok. Judul Filmnya, Loe Gue End!

Dibintangi Dion, Manohara dan beberapa nama yang mungkin bagi saya dan teman lainnya masih awam, setidaknya kami mendengar langsung suatu sugesti yang selama ini kami rasakan mengapa kota Semarang selalu dilewati roadshow film.

Mungkin teman-teman pembaca yang belum tahu tentang per filman di Semarang, khususnya film bioskop Indonesia, kota ini jarang dilirik oleh orang film. Padahal, beberapa film sering sekali dibuat dengan latar kota Semarang dibeberapa titik.

Pengalaman ini saya rasakan selama menjadi blogger. Seorang penulis dunia maya yang ingin melihat kota Semarang menjadi kota besar yang selalu dilirik banyak orang. Saya paham maksudnya, mengapa kota ini selalu adem? Inilah peran saya sebagai blogger yang peduli dengan sekitar bahwa saya selalu mengabarkan kabar baik bagi kota ini dan Indonesia.

" Blogger adalah suara rakyat yang selalu peduli untuk mengabarkan kabar baik tentang lingkunganya"

Press Conference 




Saya duduk memandang beberapa artis yang sedang menggelar press conference film baru mereka. Semua cantik dan cakep. Itu sudah seharusnya karna mereka adalah public figur. Beberapa wartawan hadir dengan lensa mereka yang selalu membidik paras wajah mereka. Hmm.. itu juga sudah seharusnya.


Mariana tiba-tiba maju kedepan dan mulai bertanya, apa alasan mereka datang ke Semarang? Saya langsung kedepan dan mengarahkan kamera pocket saya ke orang yang menjawab pertanyaan mariana.

Ada Dion, salah satu pemeran film Loe Gue End yang menjawab. " Semarang butuh hiburan dan mereka sadar minat masyarakat disini masih minim untuk film, itulah sebabnya banyak orang film merasa seperti gimana saat kesini, mudahan dengan roadshow ini, banyak orang film mempromokan filmnya di kota ini".

Itulah yang terjadi kawan! Stimulan ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami, para blogger yang rela mengejar acara ini hinggap pukul 10 malam hanya untuk mencari alasan mengapa mereka mau ke Semarang.



Saya tahu, ada kepentingan bisnis di kota ini yang menjadi roadshow pertama mereka. Itu sudah seharusnya mereka lakuin. Namun, seperti ini sangat jarang-jarang. Senyum dibibir saya tak bisa menutupi kegirangan saya sendiri bisa hadir disini.

Apalagi para pemain ini sudah muter kota Semarang dari pagi hingga malam. Saya bukan wartawan atau orang film, saya hanya mengaku blogger ketika masuk ke ruangan yang ada di lantai 10 - hotel Dafam, tempat acara.


Kesimpulan

Terimakasih banget buat semua kru dan pemain film Loe Gue End yang mau mampir ke kota Semarang. Terlepas itu, mudahan juga tulisan saya bisa menginspirasi banyak orang film datang ke Semarang.

Semarang adalah ibu kota Jawa Tengah. Pasarnya masih adem dan sepi. Meski begitu, saya yakin, kota ini bisa banyak memberikan sesuatu yang menarik bagi para tukang film. Undang kami, para blogger, biar kami menuliskan ceritanya disini.

Untuk sobat pembaca dan sahabat saya,

Banyak orang terjebak dengan istilah blogger. Yah, blogger! Orang yang punya blog dan menuliskannya disana. Mau kisah pribadi, mencari uang dan sebagainya. Tapi inti dari yang namanya seorang blogger adalah orang yang rela menceritakan kabar baik dengan sejujur-jujurnya dan peduli dengan sekitarnya.

Meski kecewa atau ingin curhat, setidaknya seorang blogger bisa memberikan kesimpulan untuk masalah tersebut yang dapat menjadi alternatif para pembaca. Negara ini sudah cukup besar dan keburukannya juga sering banyak dikatakan. Inilah saya, blogger, sudah seharusnya menulis yang baik agar Indonesia selalu baik.

Kebanyakan orang peduli dengan dirinya sendiri, keluarga dan pekerjaannya. Sehinggga dan seolah-olah saat semuanya udah berjalan, mereka tidak tahu apa-apa. Dan ketika ada masalah, mereka mulai mencari akar masalahnya. Dimana saat berjalannya semua ini. Saat benar, mereka diam. Saat salah mereka berteriak. Sudahkah kamu peduli?

Itulah sekilas tentang cerita film di Semarang. Mudahan, ini langkah baru untuk sesuatu yang baru juga.

Salam blogger

Komentar

  1. aku kok gak di ajak..? Hahaha

    BalasHapus
  2. jadi terjebak dgn istilah blogger itu terjebak yg seperti apa? =))

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha.. bingung juga jawabnya klo suhu yg tanya :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh