Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Tidur di Kantor di Malam Idul Adha



Hari ini sebenarnya adalah moment bahagia bagi umat muslim. Tapi, malam harinya, langit kota Semarang sebelum turun hujan, aktivitas warga tak banyak berubah. Simpang lima masih rame seperti biasa. Yang beda hanya penjagaan lebih ketat dan banyak oleh polisi. Bersyukur, saya masih tersenyum di hari spesial ini.


Seperti biasa, terbangun dini hari adalah aktivitas kebiasaan saya beberapa bulan ini. Kipas angin tepat didepan saya, dan suara portable radio masih menemani saya hingga terbangun. Hmm.. menggerakkan tubuh, kekanan dan kekiri, kok sakit rasanya.

Yah, malam takbiran saya beristirahat dikantor. Menghabiskan malam sambil ditemani hujan yang sangat deras. Sepertinya langit memberikan berkahnya kepada Semarang. Tidur dikantor seakan membuat saya damai meski panas.

Kerasnya hidup di kota orang, memang membentuk kultur baru bagi kehidupan saya. Namun, bukan alasan itu saya malam ini tidur dikantor. Udah beberapa hari keluarga datang kerumah. Yah, biasa momentnya pas banget.

Ibarat air yang mengalir dari pegununangan, kehidupan saya yang biasa sendiri, kedatangan keluarga yang berbondong-bondong, seolah memberi aliran air baru bagi saya. Kamar jadi penuh sesak. Maklum dua kamar doang.

Keteraturan hidup saya setelah pulang dari kantor adalah beristirahat total. Tapi, yah mau dikata semua sedikit berubah. Jangankan mau tidur, mejam sedikit saja seakan mendengar suara nyamuk ditelinga.

Yah, udahlah mencari jalan terbaik demi kualitas terbaik meski harus jadi paling baik. Inilah cerita saya dimalam takbiran. Selama hari raya idul adha kawan. selalu tetap bahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng