Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kerja Keras di hari Sabtu - Dampak LBI



Andai saya disuruh milih, hari sabtu rasanya pengen tidur seharian. Namun, itu hanya mimpi disiang bolong. Program Liga Blogger Indonesia harus dikerjakan. Saya bersama teman-teman harus menseleksi satu demi satu setiap postingan. Inilah suasana dikantor di hari sabtu.


Nah, ini yang lucu. Udah tahu kalau tv nya pake tv kombo, mau nutupin biar channel gak diganti malah dikasih piring. Padahal, sumber channel ada di alat tv kombo yang dibawahnya :D

Mumpung masih muda dan bertenaga dan blum punya keluarga, yuk tetap bersemangat. Program Liga Blogger, kami garap dengan serius meski ribetnya minta ampun. Ini hanya demi dedikasi kami untuk para blogger dan Indonesia kembali menulis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh