Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Menjadi Pionir



Gemericik air diluar kantor sepertinya menghangatkan suasana yang ada didalam. Dua orang laki-laki berada dikantor memberi kesan janggal bagi orang yang melintas begitu saja. Untungnya ini kantor bukan tempat mesum atau karaoke plus-plus.


Rois, orang yang pertama saya ketemui di awal tahun baru dikantor. Laki-laki yang mendapat jatah koordinator bagian IT ini seperti biasa datang siang hari ditemani cuaca galau kala siang itu.

Jangan membayangkan seorang wanita yang mengibas rambut dan kemudian memeras dengan anggun. Saya sadar, itu rois, ini cuma bayangan saya saja. Membayangkan yang nggak-nggak kalau itu benar pas orang berambut panjang itu melihatkan seluruh wajahnya ternyata berkumis *ngejrennnggg... :(

Stopp... ganti topik..

Menjadi pionir atau istilahnya pelopor memang tak mudah dalam kehidupan ini. Tahun 2012, saya mencatat banyak gerakan yang menjadi pelopor namun diikuti juga dengan gerakan yang sama alias pengekor.


Semua memiliki tujuan yang sama, berinteraksi antar sesama. Yah, setiap manusia dilahirkan didunia ini dikarunia dengan potensi sosialitas, sehingga dorongan untuk berinteraksi telah dimiliki manusia sejak bayi. Dalam proses interaksi sendiri, ada unsur penting yang tidak bisa diabaikan, yakni komunikasi.

Tahun 2013 sudah datang. Teknologi semakin pintar, manusia semakin berkembang dan banyak orang yang akan diprediksi datang ke Semarang. Apa yang akan terjadi ditahun ini yang katanya tahunnya si ular. Percaya tidak percaya, saya sendiri memiliki shio macan. Itu artinya, saya harus sedikit waspada terhadap ekonomi dan kesehatan.

Obrolan saya terus memanjang dengan rois. Mau dibawa kemana dotsemarang? Gol apa yang diharapkan dari dotsemarang kedepan. Pertanyaan yang terselip ini begitu membingungkan juga rasanya kalau dipikir melihat kiprah dotsemarang sudah sangat lurus berjalan sesuai lintasannya.

Untuk online, saya bangga dan mungkin rekan-rekan lainnya juga bangga bahwa dotsemarang sangat tangguh untuk produksi konten. Sedangkan offline, dotsemarang sering mengadakan kegiatan. Dan terakhir, dotsemarang memiliki komunitas didalamnya yang sangat peduli dengan perfilman Indonesia, kofindo.

Ditambah dengan keberadaan kantor yang notabene sebuah tempat untuk menularkan semangat interaksi yang biasanya hanya dipertemukan lewat dunia maya. Kantor bukan sekedar penyemangat bagi blogger seperti kami, tapi tempat kami berproduksi dan tempat berbagi dengan hari-hari.

lalu... mau dibawa kemana sekarang, dotsemarang?


*tiba-tiba ngejreng lagu Armada - Maudibawakemana..

**membayangkan : rois main gitar dan saya sendiri jadi vokalis, agak miris sih tapi sedikit tipis :)

zzzzzzzzzzzzzzz........... kembali ke cerita.

Dengan program barunya, Liga Blogger Indonesia, dotsemarang menggebrak kembali dunia perbloggeran yang semakin lesu meskipun tercatat ada 33 juta blogger di Indonesia. Sebuah kompetisi untuk blogger yang kebanyakan menarik bagi mereka yang sulit menulis atau sekedar menyukai hiburan.

Tanpa sadar, waktu terus berputar. Gerimis masih saja mesra dengan kota ini. Waktu untuk pulang dari kantor rasanya sudah waktunya. Intinya, perbincangan saya dan rois berharap dotsemarang bisa jadi pionir atau pelopor.

Sekolah sudah mewajibkan siswanya ngeblog, di kampus-kampus pun demikian. lalu, setelah mereka ngeblog, apa yang diharapkan? Siapa yang mereka tuju untuk menjadi seperti. Kalau dokter kan banyak, makanya mau jadi dokter. Kalau blog, siapa yang harus dimodelin?

Yah, itu harapan saya untuk dotsemarang. Menjadi pelopor memang tidak mudah. Menjadi yang terbaik juga. Namun, semua itu bisa asal masih menjaga konsistensi dan terus berusaha.

jam 17:05 - 2 Januari 2012

Salam blogger

Komentar

  1. Ular VS Macan,
    tenang om.. realitanya masih tangguh macan..
    Semangat Om...

    BalasHapus
  2. bener sekali, mas asmari. menjadi pioner memang mesti tahan banting, punya banyak strategi dan inovasi, lebih2 di tengah "persaingan" para kompetitor.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh