Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Pengalaman Pertama: Bermain dengan Pesepakbola Perempuan

[Artikel 10#, kategori mini soccer] Ini kali pertama saya dalam satu lapangan dengan pemain sepak bola perempuan. Bukan, ini bukan obsesi atau cara mencari pasangan. Sejak 2023, saat saya meliput turnamen futsal perempuan, ada keinginan kecil yang muncul untuk bisa berdampingan dengan mereka di lapangan. Dan akhirnya, keinginan itu terwujud juga.

Saya beruntung mendapatkan kesempatan bermain mini soccer yang diselenggarakan oleh salah satu merek minuman kesehatan pada bulan Juli lalu. Beberapa pemain perempuan ikut memeriahkan acara ini.

Harapan

Awalnya, semangat saya sempat memudar. Saya bermain tidak di posisi kiper, dan entah mengapa, harapan yang saya lihat di tahun 2023 seolah tidak sesuai dengan realitas di lapangan mini soccer ini. Umpan yang saya kirim seringkali tidak sampai, begitu juga dengan bola yang saya terima.

Mungkin ekspektasi saya saja yang terlalu tinggi, menganggap semua pemain—baik pria maupun perempuan—memiliki kualitas yang sama. Atau, mungkin memang kemampuan saya yang mulai menurun karena usia.

Menyala

Namun, semangat saya kembali menyala ketika saya pindah posisi, dari pemain tengah menjadi kiper. Posisi yang dalam lima tahun terakhir selalu menjadi pilihan utama saya.

Ada banyak pemain perempuan yang ikut dalam mini soccer ini. Saya kembali sadar bahwa saya tidak bisa menyamaratakan semuanya, terlebih karena pengalaman kurang baik yang saya rasakan sebelumnya.

Salah satu pemain perempuan yang turut bermain bukan hanya membuat gawang yang saya jaga kebobolan dua kali, tetapi gol yang ia ciptakan benar-benar indah. 

Gol pertama memanfaatkan postur saya yang tidak terlalu tinggi, dengan melepaskan bola gantung yang sulit dijangkau. Gol kedua dicetak dari sisi gawang dengan tendangan yang sangat keras hingga saya tak bisa menepisnya.

Malu

Rasanya malu karena sempat meremehkan. Tapi saya juga kesal melihat pergerakannya yang begitu leluasa tanpa pengawalan ketat. Mungkin pemain bertahan kami juga meremehkannya, sehingga tidak ada penjagaan intens yang menghalanginya.

Perkembangan sepak bola perempuan memang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Saya beberapa kali bertemu dengan mereka. Sayangnya, ada sebagian yang lebih mengandalkan fisik dan daya tarik untuk pemasaran, dan akhirnya tenggelam dalam glamor serta media sosial.

Impian kecil saya sudah terkabul. Saya berharap akan ada lebih banyak lagi turnamen sepak bola perempuan, entah itu futsal atau mini soccer, yang dapat saya saksikan. Saya hanya ingin melihat talenta-talenta luar biasa bermunculan. 

Timnas Putri

Apalagi Timnas Putri Indonesia juga sedang menarik perhatian banyak orang. Siapa tahu ada salah satu talenta yang berasal dari Semarang dan bisa menjadi bagian dari tim nasional.

Membayangkan hal itu saja sudah luar biasa. Dan saya akan merasa bangga karena pernah bermain dengan salah satu pemain sepak bola perempuan di Semarang.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Pria Tidak Berdaya