Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Jagung Serut: Teman Nasi Murah yang Selamatkan Dompet dan Pencernaan

Gambar
[ Artikel 8#, seni bertahan hidup ] Saya akhirnya beralih dari pare ke jagung serut di bulan Oktober ini. Harganya cuma Rp6.000, murah meriah buat nemenin nasi. Selain hemat, jagung serut ini ternyata punya serat tinggi yang nggak kalah oke dari pare. Pilihan simpel yang bikin hidup tetap jalan, meski dompet seringkali cuma bisa nyanyi lagu sedih. Jujur, hidup hemat begini nggak lantas bikin hidup saya jadi lebih baik. Intinya, saya butuh pemasukan lebih biar bisa hidup lebih nyaman. Tapi, harapan tinggal harapan. Di saat orang-orang di media sosial curhat soal gaji kecil—yang menurut saya nominalnya udah wow banget—saya di sini malah terus ikat pinggang karena pemasukan beneran seret.  Kalau ada duit, eh, langsung lari buat bayar tagihan pinjol . Entah sejak kapan hidup saya cuma muter buat bayar utang. Apalagi penghasilan dari blog dotsemarang lelet banget, cuma ngasih Rp5.000 sebulan dari Adsense . Bikin ngelus dada. Kembali ke Jagung Serut, Si Penyelamat Maaf, tadi malah cur...

Indonesia Gagal Melangkah ke Piala Dunia 2026: Sebuah Catatan Kritis

Gambar
[ Artikel 67#, kategori sepakbola ] Inginnya mengukir sejarah, eh malah jadi bahan cari celah dan kritik sana-sini. Mimpi Piala Dunia yang tadinya sudah di depan mata, kini harus pupus begitu saja. Sungguh ironi, tapi inilah kisah perjalanan Timnas Indonesia kali ini. Mereka harus menutup perjalanan panjang kualifikasi usai kembali takluk di hadapan Irak . Minggu dini hari, 12 Oktober 2025, adalah momen yang mungkin akan dikenang (dan disesali) oleh segenap penggemar sepak bola dan seluruh masyarakat Indonesia. Perjalanan panjang Tim Nasional kita harus terhenti di Stadion King Abdullah Sports City, dalam lanjutan putaran keempat Grup B. Jujur saja, melawan Irak — yang notabene peringkatnya jauh di atas Indonesia dan bahkan lebih tinggi dari Arab Saudi (yang beberapa hari sebelumnya sudah mengandaskan kita) — ada rasa pesimis yang menyelimuti. Pengalaman dan peringkat mereka memang jauh di atas kita. Wajar rasanya jika rasa pesimis itu muncul, meskipun harapan akan sebuah keajaiban...

Pembagian Jatah

Gambar
[ Artikel 7#, seni bertahan hidup ] Ada pemandangan yang tidak biasa pagi ini. Tumpukan mie instan , kopi , teh , dan beberapa minuman lain tertata rapi di tempat pengambilan jatah bulanan. Wah, ini betul-betul rezeki yang tak terduga! Alhamdulillah , saya bisa memulai dan menjalani bulan Oktober ini dengan penuh kejutan yang menyenangkan. Dugaan saya, orang rumah baru saja selesai belanja bulanan dalam skala besar semalam. Pembagian jatah seperti ini sebetulnya bukan kejadian langka, hanya saja memang jarang sekali terjadi. Tentu saja, saya menyambut pemberian ini dengan suka cita. Jumlahnya memang tidak cukup untuk stok satu bulan penuh, namun nilai dari kejutan ini jauh lebih besar dari kuantitasnya. Saya sangat menghargainya. Kapan lagi saya bisa menikmati mie instan ? Akhir-akhir ini, kehadiran mie instan terasa seperti sebuah kemewahan tersendiri. Memang tidak banyak, namun ini lebih dari cukup, mengingat beberapa bulan belakangan menu harian saya didominasi oleh nasi dan sayur P...

Kedatangan Sang Pembawa Rezeki: Nostalgia dan Harapan Baru

Gambar
[ Artikel 39#, kategori Amir ] Lama tak ada kabar, tiba-tiba saja beliau satu ini mengabari bahwa ia akan datang dan menetap sebentar di Semarang . Entah apa yang membawanya kembali, namun diam-diam saya berharap kedatangannya ini membawa hoki atau keberuntungan dalam kisah hidup yang sedang saya jalani belakangan ini. Kawan lama saya ini, salah satu sosok sukses yang dulu pernah menjadi bagian dari komunitas dotsemarang bersama-sama, memberitahu bahwa penempatan pekerjaannya kini berada di sekitaran Jawa Tengah . Kepindahannya ini lagi-lagi terjadi, setelah sebelumnya ia dan sang istri menjalani hiruk pikuk kehidupan di Jakarta . Sejujurnya, saya malah baru tahu jika kemarin-kemarin ia sempat berada di Ibu Kota. Tapi sudahlah, itu bukan lagi urusan saya. Kisahnya dan kisah saya memang sudah berjalan di jalur yang jauh berbeda. Berkah Rezeki yang Kontroversial Jujur, awalnya saya sempat merasa enggan untuk menerimanya datang. Bukan tanpa alasan, dahulu saya sering merasa keberunt...

Di Balik Layar GIIAS Semarang 2025: Perjuangan dan Kebanggaan Blogger Lokal

Gambar
[ Artikel 38#, kategori Dibalik Layar] Bisa ikut liputan GIIAS Semarang 2025 sebagai blogger adalah pengalaman yang luar biasa, apalagi ini tahun keempat dotsemarang hadir di event otomotif bergengsi ini. Sebagai satu-satunya blog independen dengan platform Blogspot yang berhasil tembus seleksi media, rasanya ada kebanggaan tersendiri.  Semarang , kota yang selalu punya cerita, kembali jadi panggung. Tapi, cerita di balik layar liputan ini ternyata nggak selalu mulus, malah cenderung bikin deg-degan sampai harus naik Trans Semarang bolak-balik tanpa kejelasan. Tantangan di Balik Layar Sejak GIIAS pertama kali mampir ke Semarang, kategori "blogger" itu nggak pernah ada. Kami, para penulis independen, harus ngotot masuk lewat jalur "rekomendasi" atau "personal media". dotsemarang selama ini beruntung. Tapi, di tahun ini, tantangannya jauh lebih berat. Penyelenggara semakin ketat. Kriteria yang dicari itu sekarang sudah macam-macam: harus punya kantor...

Drama Rice Cooker Mini dan Perjalanan Mencari Ganti

Gambar
[ Artikel 6#, seni bertahan hidup ] Hari kedua di bulan Oktober, saya harus terima nasib terjebak dalam skenario yang benar-benar di luar kepala. Sore itu, waktu terasa lambat sekali, apalagi buat mereka yang mendamba cepat-cepat sampai rumah. Tapi, saya malah mandek di depan Pasar Mrican. Pertanyaan klise muncul: apa sih yang sebenarnya saya lakukan di sini? Kamu mungkin ingat cerita saya sebelumnya soal rice cooker mini kesayangan yang colokan listriknya kembali rewel. Padahal, belum genap sebulan rasanya benda mungil itu diperbaiki, tapi kok ya sudah ngadat lagi. Saya mulai berpikir, daripada harus mengeluarkan uang perbaikan yang nominalnya sudah setengah harga barang baru, lebih baik saya cari alternatif. Akhirnya, saya coba peruntungan mencari barang bekas di Facebook Marketplace . Alhamdulillah , ada yang jual! Drama Dapur Setelah berkomunikasi, penjualnya setuju menurunkan harga dari Rp30 ribu menjadi Rp20 ribu . Maklum, harga barunya saja hanya berkisar Rp30 ribuan, ja...

Halo Oktober, Perayaan yang Gagal

Gambar
[ Artikel 156#, kategori catatan ] Awal bulan, harapan baru . Begitu, kan, seharusnya? Saya sendiri ingin menyambutnya dengan semacam perayaan , meskipun sangat sederhana. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Entah ini bisa disebut kisah lucu atau memang nasib yang lagi sial? Saya hanya berharap kesialan ini tidak betah menemani saya sepanjang bulan ini. Rabu, 1 Oktober 2025. Pagi di Kota Semarang itu rasanya sangat cerah . Langit biru yang beberapa hari kemarin seolah "tenggelam" karena mendung, akhirnya kembali menampakkan diri. Tentu ini kabar gembira, yang sayangnya tidak berlangsung lama. Urusan Bayar Tagihan Menjadi dewasa itu, ya ampun, tidak semudah yang dikira. Bagi sebagian orang yang bekerja dan baru saja menerima gaji, mereka pasti sudah bersiap-siap untuk "dipotong" oleh cicilan yang telah mereka pinjam. Entah itu tagihan cicilan rumah, kendaraan, sampai pinjaman sana-sini. Saya, dalam beberapa tahun belakangan, mengalami fase ini. Bedanya, saya tidak ...

Aib di Metropolitano: Real Madrid Kena Bantai 5-2, Awal Sempurna Xabi Alonso Tercoreng

Gambar
Start sempurna Real Madrid di awal musim La Liga 2025/2026 mendadak ambruk total di pekan ke-7. Bukan hanya sekadar kalah, namun kami harus menyaksikan tontonan memilukan saat Derby Madrid kontra Atletico Madrid di markas mereka, Metropolitano . Skor akhir yang terpampang: 5-2 untuk kemenangan Atleti. Angka ini bukan cuma kekalahan, tapi juga tamparan keras yang menjatuhkan harga diri seluruh Madridista . Debut Pahit Xabi Alonso Dihadiahkan Oleh Sang Rival Sekota Pelatih baru Madrid, Xabi Alonso , mungkin tak pernah membayangkan bahwa kisah manis debutnya akan dihiasi noda memalukan dari rival sekota. Ya, meskipun kekalahan ini bukan dari Barcelona —yang mungkin "hanya" dianggap sebagai kemalangan biasa—dibantai Atletico Madrid (ATM) dengan skor telak seperti ini jelas menyisakan luka mendalam. Kami melihat komposisi pemain yang selama ini kami anggap ideal mendadak hancur berantakan. Produktivitas seorang Mbappe memang tak perlu diragukan, dan golnya membuktikan itu. N...

Jodoh di Tangan Tuhan

Gambar
[ Artikel 2#, kategori tak berdaya ] Pernahkah kamu mendengar frasa itu? Jodoh di tangan Tuhan. Di usia saya sekarang, entah mengapa maknanya terasa begitu relevan. Tentu, saya sangat berharap memiliki pasangan. Tapi, jika Tuhan belum berkehendak, apa daya? Pikiran saya sering berkelana, membandingkan dulu dan sekarang. Dulu, rasanya mencari pacar atau mendekati gebetan tidak serumit ini, yang harus memikirkan segala hal.  Ibarat naik motor, dulu rasanya tinggal gaspol di jalan setapak, terabas saja. Tapi sekarang, seperti sedang berkendara di jalan raya yang penuh rambu: ada rambu berhenti, ada rambu hati-hati, dan segalanya harus diikuti. Menunggu Ketetapan Tuhan Bukan berarti saya tidak berusaha. Saya masih mencoba mencari jodoh, termasuk lewat jalur daring. Hanya saja, di usia sekarang, rasanya jauh lebih berat. Terutama ketika bicara soal pandangan hidup. Muncul pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu: "Nanti kalau menikah dengan saya, kamu bisa bahagia enggak? Kalau bahagi...

Mills Flame 2.0 FG: Hadiah September yang Bikin Mini Soccer di Barito Semarang Makin Ngegas!

Gambar
[ Artikel 13#, kategori mini soccer ] Siang itu, Jum'at (19/9) , tanpa ada angin atau hujan sebagai penanda, sebuah pesan masuk dan isinya mengajak saya keluar. Yang lebih mengejutkan, rekan bermain bola saya dengan antusias mengajak memilih sepatu bola baru. Jujur, saya sempat tidak percaya. Wow , rezeki datang dari mana saja, ya. Bulan September memang penuh dengan cerita ceria di dunia sepak bola mini. Maklum, tim futsal hari Kamis kami yang sempat vakum beberapa minggu, akhirnya memutuskan bermain full mini soccer di pertengahan bulan. Kabar gembira ini makin lengkap karena saya akhirnya mendapatkan sepatu baru selang sehari usai bermain bersama mereka. Mereknya Mills . Ini adalah sepatu bola yang memang dikhususkan untuk lapangan rumput dengan pull-pull ( stud ) yang lebih menonjol, berbeda total dengan sepatu futsal biasa yang saya miliki. Perjalanan Pertama ke Outlet Resmi Mills Semarang Setelah janji temu disepakati, beberapa jam kemudian saya langsung meluncur menuju O...

Babak Baru di Rumput Hijau: Mini Soccer dan Kisah Tentang Pilihan

Gambar
[ Artikel 12#, kategori mini soccer] Bulan September kali ini datang tanpa aroma khas futsal. Ia membisikkan narasi yang berbeda, sebuah cerita tentang roda yang mesti berputar dan momentum yang dipilihkan . Bukan sebuah akhir, melainkan gerbang baru yang sudah dibuka pelan-pelan sejak 2023: Mini Soccer . Kini, ban sepeda itu tak lagi berbelok ke arah yang sama. Kisah-kisah di Stories Instagram pun akan diwarnai palet yang lebih hijau , sebab permukaannya tak lagi kayu atau sintetis keras yang dingin. Ini tentang rumput yang lebih luas dan pandangan mata yang lebih lega. Sebuah keputusan estafet telah diambil. Dua tim—yang biasa bertemu Selasa dan Kamis —resmi melebur menjadi satu entitas. Sebuah koalisi yang apik; mengakomodasi gairah kolektif akan hobi sekaligus menjaga rasionalitas dompet (soal iuran). Ini adalah seni menyeimbangkan kesenangan dan efisiensi . Ironi memang. Lapangan futsal yang telah menjadi saksi bisu tawa dan peluh kami selama bertahun-tahun, kini haru...