Pria Tidak Berdaya
Catatan kehidupan resmi bergulir lagi di bulan penutup tahun. Kedatangan Desember 2025 ini langsung disambut dengan sedikit kejutan yang kurang menyenangkan: penyalahgunaan data diri oleh oknum tak bertanggung jawab. Terutama foto pribadi yang dicuri.
Sungguh sulit rasanya untuk benar-benar mengamankan informasi dari jangkauan pihak lain. Harapan saya, identitas online dan branding yang sudah saya bangun kuat selama ini dapat menjadi benteng pertahanan, memastikan tidak ada kesalahpahaman atau penyalahgunaan yang fatal.
Pagi hari di awal pekan Desember diawali dengan matahari yang cerah. Namun, suasana seketika berbalik menjelang sore. Hujan tampaknya masih setia menjadi teman, sesuai dengan prediksi bahwa musim hujan akan terus berlanjut hingga awal tahun nanti.
Meski demikian, semangat tidak lantas padam. Hari Senin berarti jadwal rutin yang sangat saya nantikan: main bola di lapangan mini soccer. Antusiasme saya sedikit terusik oleh guyuran air, namun keinginan untuk berolahraga tetap menguat.
Ada dua kabar bercampur aduk yang terjadi dalam satu waktu.
Pertama, akhirnya saya bisa bernapas lega. Tagihan cicilan iPhone 6S yang saya beli di Shopee telah lunas! Perasaan lega ini bercampur pilu, sebab handphone tersebut kini hanya tinggal kenangan. Ia berakhir menjadi 'sampah' setelah terlindas ban mobil. Sebuah penutup kisah yang tragis.
Kedua, kegiatan pagi hari saya juga bertambah semangat dengan kehadiran seekor kucing spesial, Winky. Kucing berbulu tebal dengan kombinasi warna hitam dan putih ini menemani masa-masa awal saya. Sayang seribu sayang, Winky yang saya rawat sejak kecil kini harus dirawat oleh tetangga. Andai saja kondisi finansial saya tidak sebegini sulitnya, tentu saya tidak akan membiarkan hal ini terjadi.
Desember ini juga menjadi penanda waktu yang penting, sebuah catatan sejarah bangsa yang akan saya kenang saat kembali membaca laman ini kelak.
Akhir bulan November, cerita memilukan datang dari wilayah Barat Indonesia, tepatnya Sumatra. Bencana banjir bandang meluluhlantakkan beberapa wilayah. Rasa prihatin mendalam tertuju, termasuk kepada rekan blogger yang saya tahu tinggal di Aceh. Saya berharap ia diberikan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi cobaan ini dan kondisinya baik-baik saja.
Ada satu masalah yang terus berulang dan sulit saya pahami: sikap saudara sendiri yang selalu saja meminta uang.
Saya merasa gagal bukan hanya sebagai kakak, tetapi juga sebagai manusia yang tidak mampu membantu karena kondisi finansial yang juga pas-pasan. Padahal, orang tua sudah mengirimkan uang. Pertanyaan besar selalu muncul, mengapa permintaan ini selalu diulang? Siapa yang salah dalam dinamika yang terus terjadi ini?
Perasaan lega karena cicilan handphone lunas kini diimbangi oleh kenyataan pahit: uang yang saya peroleh dari pinjaman sudah habis.
Saya kini merasa seperti kendaraan yang kehabisan bensin. Jika saja tidak ada pemasukan yang saya dapatkan dari dotsemarang, mungkin satu-satunya alternatif adalah kembali mengambil pinjaman online.
Pada usia ini, sulit rasanya untuk sepenuhnya mengandalkan orang tua, apalagi ketika perhatian mereka tampak lebih tercurah pada saudara lainnya. Saya dihadapkan pada situasi serba salah. Janji bantuan yang pernah diberikan ternyata tidak kunjung terealisasi.
...
Hidup ini memang terasa seperti permen nano-nano, ada rasa manis, asam, dan asin. Saya telah memulai perjalanan baru, dan saya sangat berharap babak baru di Desember 2025 ini akan didominasi oleh kabar baik ketimbang cerita buruk.
Selamat datang, bulan Desember 2025. Semoga menjadi penutup tahun yang penuh berkah dan membawa kita menyambut tahun baru dengan lebih banyak senyum.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar