Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Halo, Desember 2022

[Artikel 111#, kategori catatan] Mengawali awal bulan Desember, perasaan saya dag dig dug. Rumah akan kedatangan banyak orang minggu depan. Terutama pemilik rumah yang dipastikan datang dengan skala besar. Mungkinkah kenyamanan hidup yang biasa saya lalui akan terasa tidak nyaman?

Sejak beberapa bulan lalu, rencana bermain badminton seperti tahun lalu di Kota Semarang kembali dilakukan. Bahkan, saya sangat sibuk mencari lapangan yang bisa disewa.

Tanpa hubungan

Saat kembali membaca bulan Desember edisi tahun 2021, saya tersenyum sendiri saat menulis halaman ini. Ternyata statusnya masih sama, akhir tahun tanpa ada orang spesial yang menemanin.

Entah kenapa, periodenya sama. Apakah karena saya ingin ketenangan agar bisa refleksi diri? Atau saya saja yang tak mampu menarik perhatian mereka (perempuan).

Beberapa perempuan, termasuk mantan, sebenarnya datang silih berganti setahun ini. Dari sekedar teman kencan (offline) hingga sekedar kenalan di dunia online. Tapi tak ada satu pun yang harus diperjuangin. 

Umur sekarang, sangat lelah rasanya jika mengatakan aku cinta kamu harus melakukan banyak pengorbanan. Mengeluarkan uang,  menjemput, mentraktir atau berkata manis layaknya kumbang yang sedang mendekati bunga. 

Logika selalu bermain yang terus merasuki pikiran. Memang pantas? Jika sekedar mengejar fantasi dan imajinasi, mereka tidak layak. Saya hanya butuh yang tepat saja.

Uang masih segalanya, tapi tetap harus nahan diri

Niat besar saya untuk menabung entah kenapa selalu berakhir kurang baik. Tahun ini, tidak pernah saya pikirkan bahwa tabungan saya terkuras bukan karena daya beli dan nafsu saya yang begitu besar. Melainkan tentang keluarga.

Bila sebagai bagian keluarga adalah kewajiban, saya ikhlas membantu. Tapi yang terjadi, keluarga saya sendiri membohongin. Hanya bisa menerima nasib kala duit yang tak seberapa tiap bulan harus cepat menghilang.

...

Kini, cerita bulan baru siap ditulis lagi. Melakukan perjalanan tanpa berpikir apakah akan bahagia atau menderita. Tiap kata yang saya tulis sebagiannya adalah realita. 

Yang saya tahu, menulis adalah cara saya membuat sejarah tentang diri saya sendiri. Selamat Tahun Baru 2023, Saya harap sisa waktu ini banyak mendapatkan rejeki (keuangan, kesehatan, kebahagiaan dan lainnya).

Terima kasih sudah menjadi bagian sejarah saya tahun 2022.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan