Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Dibalik Acara Workshop Teknologi Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia di Kota Semarang

[Artikel 20#, kategori Dibalik Layar] Dibalik acara? Dibalik layar, eh bingung sendiri. Maksudnya behind the scene gitu. Ada-ada saja. Saya tidak menyangka bahwa keberuntungan datang dibalik kekhawatiran karena pemilik rumah datang di waktu bersamaan. Ada tempat pelarian, tapi juga harus digenggam berbarengan.

Dia, rekan bloger yang sekarang entah apakah masih aktif menulis blog atau sebaliknya, mengabarin sebuah acara dari Dinas Kesehatan Kota Semarang (DKK). Awalnya mikir DKK, tapi pas baca surat undangannya malah acara Kementerian Kesehatan.

Tentunya, saya pasti akan memutuskan hadir. Secara gitu nilai acaranya sangat besar, apalagi undangan untuk bloger. Sesuatu yang sudah seharusnya.

Kekhawatiran

Saya senang bisa diberi kesempatan menghadiri acara, namun rekan saya ini kasih undangan senangnya mendadak. Dikabarin hari Selasa, Rabu besoknya kudu bisa. Sebagai pemilik blog yang menghabiskan waktu bekerja di rumah seharusnya baik-baik saja.

Namun berbeda kali ini di bulan Desember. Rumah kedatangan para pemiliknya, dan yang datang dalam jumlah besar. Berbeda kedatangan sebelumnya yang bisa dihitung dengan jari. Berasa bicarakan benda?

Keputusan sudah bulat, saya mengambil sikap. Peran saya sebagai bloger mengharuskan saya mengikuti kegiatan bertema workshop yang acaranya berdurasi 4 hari.

Sisi lain, sebagai penghuni rumah saya tetap mengambil peran untuk menjadi setia dengan keadaan. Pergi ke sana kemarin, dari mulai menemani cari makan, antar jemput dan lainnya.

Sebenarnya saya khawatir, bisa maksimal nggak saat acara. Dengan dua peran ini, saya juga berharap tubuh saya baik-baik saja. Saya sudah mengorbankan banyak waktu yang biasanya saya sukai, kesunyian. 

Kehadiran banyak orang di rumah, tentu menggangu kesunyian tersebut. Mau tidak mau, dan hanya ikhlas menjalani tiap jarum jam berjalan.

📸Gambar-gambar ini diambil saat acara hari kedua, Kamis tanggal 8 Desember 2022.

...

Jalanin saja, dulu. Tiap keputusan yang diambil semua pasti memiliki resiko masing-masing, begitu pikiran saya. Entah dampaknya bagaimana, yang jelas saat kesempatan datang, jangan dilepaskan.

Mari mulai kesibukan awal bulan Desember.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan