Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Malam Tahun Baruan di Jogja?

[Artikel 4#, kategori Jogja] Perjalanan akhirnya kembali dilanjutkan sesuai rencana. Dua hari di Bumiayu cukup mengesankan, tapi sudah harus disudahi. Lagian sewa hotel juga hanya 2 hari saja. Mari berangkat ke Jogja, apakah akan menghabiskan malam tahun baru di Kota Gudeg?

Bila berangkat melewati jalur utara dengan tol, maka perjalanan dari Bumiayu menuju Yogyakarta dilalui lewat jalur selatan. Map siap sedia, apalagi kendaraan punya fitur akses yang mudah dihubungkan dengan smartphone.

Perjalanan dengan google map

Terakhir kali ke Jogja itu tahun lalu, atau bulan Desember 2021. Masih mending saat itu karena perjalanan dari Kota Semarang. Dan sekarang, dari Bumiayu yang rutenya benar-benar tidak saya ketahui. Ya, ini kali pertama saya melakukannya.

Mau tidak mau, google map jadi pendamping. Untungnya saya sudah mempersiapkan sebelum berangkat dengan mengunduh peta offline. Kita tidak tahu apa yang terjadi di perjalanan, apalagi sampai kehilangan sinyal.

Keputusan tepat ternyata yang saya ambil, mengingat beberapa kota yang dilewati tidak ada akses internetnya. Memang harus ngorbankan smartphone yang harus selalu terhubung ke layar mobil.

Mengelilingi Jawa Tengah

Perjalanan kali ini seperti sedang mengitari Provinsi Jawa Tengah. Dari Utara ke Selatan dan akan kembali lagi ke Kota Semarang. Pengalaman seperti ini memang pernah saya rasakan, maksudnya keliling Jawa Tengah. 

Bedanya dulu itu menggunakan sepeda motor dan tidak ke Jogja. Saya berangkat dari Kota Semarang menuju Purwokerto dan kembali lagi ke Kota Semarang.

Kembali lagi ke cerita perjalanan ke Jogja. Kopi sudah siap sedia dan jarak tempuh kali ini lebih lama ketimbang dari Kota Semarang ke Bumiayu yang memakai jalan tol. Sedangkan ke Jogja, lewat jalur biasa.

Entah, berapa kota yang terlewati. Selip menyelip hanya itu yang terjadi diantara pengendara. Saya bersyukur semua baik-baik saja dan selamat sampai tujuan.

Tahun baru di Jogja?

Saya sudah pasrah sebenarnya ketika diputuskan perjalanan menghadiri pernikahan si pria berkacama tidak akan langsung pulang setelah selesai. Kami akan ke Jogja. Itu artinya saya harus membawa pekerjaan selama perjalanan dan pastinya akan sangat terganggu.

Minggu tanggal 25 Desember 2022, akhirnya kami tiba juga di Jogja. Karena pemilik rumah punya apartemen, kami tidak menginap di hotel seperti tahun sebelumnya.

Banyak pengalaman baru selama di Jogja, khususnya tempat makan. Otak saya langsung berpikir bagaimana caranya menjadi konten.

Rabu tanggal 28 Desember 2022, kami menyudahi petualangan di Jogja. Pemilik rumah, tidak semua kembali ke Kota Semarang. Setelah mengantar ke Bandara Yogyakarta yang baru, perjalanan kami dilanjutkan menuju Ibu Kota Jawa Tengah.

Itu artinya kami tidak malam tahun baruan di Yogyakarta. Antara perasaan senang bercampur lelah. Semua perjalanan hampir satu minggu ini semuanya yang saya supiri (driver). 

Rute Jogja ke Semarang sangat familiar, tapi pulang kali ini bukan lewat jalur biasanya. Dari bandara Jogja menuju Semarang, kami harus menembus kota-kota lain agar tersambung jalur biasanya. Lagi-lagi asing perjalanannya, senang memiliki peta yang terhubung.

...

Perasaan menderita belum berakhir. Pemilik rumah yang terdiri Ibu-ibu masih pada ikut dan berencana pulang ke Kota Samarinda setelah pergantian tahun atau bulan Januari.

Sudah bisa ketebak, kemewahan yang saya sukai akan kembali terganggu. Namun tetap saja, rumah adalah kenyamanan yang tidak bisa terganti. Selamat datang kembali di Kota Semarang.

📝 Kemewahan di sini merujuk suasana hening dan kesunyian yang disukai oleh pria di atas 30 tahun dan masih berstatus single.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh