Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Selasa Pertama Bulan Desember, Gagal Futsal

[Artikel 108#, kategori futsal] Padahal sedikit lagi bisa melarikan diri ke lapangan, tapi tetap tidak bisa. Selasa malam, awal bulan Desember rumah kedatangan banyak orang. Termasuk pemilik rumah, maksudnya keluarga. Niat yang besar saat itu untuk bermain, ternyata tidak direstui.

Selasa pertama jatuh pada tanggal 6 Desember 2022. Harinya berbarengan dengan rombongan kedatangan dari Kota Samarinda. Kebenaran yang datang bukan hanya keluarga, tapi juga orang-orang yang akan bermain badminton di Kota Semarang.

Rasanya sudah biasa tahun ini, tiap datang dari Samarinda, maka datangnya malam hari. Sayangnya, kenapa waktunya hari Selasa yang berbarengan jadwal futsal tim hari Selasa.

Bila sebelum-sebelumnya bisa membagi waktu meski dengan keadaan yang sama, kali ini ternyata sangat sulit. Saya sangat bekerja keras semenjak si orang bawah tidak lagi di rumah. Rasanya semua pekerjaan saya handle, seperti jemput ke bandara.

Saya tidak masalah sebenarnya, namun kenapa pas bareng jadwal futsal. Sudah olahraga berkurang, masa jatah futsal juga diambil.

Mau tidak mau mengabarin lewat WhatsApp grup, jika saya tidak bisa hadir dan mohon minta maaf belum bisa bergabung dulu dengan mereka. 

Hingga selesai antar jemput, makan malam, saya baru bisa di rumah di atas jam 9 malam. Mau lanjut ke lapangan sudah tidak mungkin. Skip dulu deh kali ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya