Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Futsal : Kembali Main Hari Kamis

[Artikel 106#, kategori futsal] Akhirnya kembali lagi bermain hari Kamis setelah beberapa bulan absen tidak hadir. Ya, semenjak cedera saya memutuskan bermain sekali seminggu saja tiap hari Selasa. Keputusan kembali bermain hari Kamis selain ajakan lagi, juga karena dirasa lutut sepertinya baik-baik saja.

Ternyata main hari Kamis sekarang durasinya sama seperti hari Selasa, sama-sama 3 jam. Eh, atau saya saja yang lupa. Nggak deh, dulu main dari jam 7 sampai jam 9 saja. Sekarang sampai jam 10 malam.

Wajah-wajah baru

Berasa orang baru ketika tiba di sana karena sudah lama tidak bertemu. Hal pertama yang saya kabarin adalah cedera sebagai alasan kenapa tidak pernah datang lagi.

Meski kondisinya sudah baik pun, saya memilih membatasi diri. Dua kali seminggu itu terasa berat, makanya main futsal sebulan terakhir saya habiskan di hari Selasa.

Waktu yang ditunggu tiba juga, saya sudah berada di bawah mistar gawang. Semoga tidak apa-apa pikiran saya berkata dengan waswas. 

Banyak wajah-wajah baru yang terlihat, terutama pemain yang dibawa pak Dosen. Sepertinya mereka adalah mahasiswanya. Pak Dosen memang selalu baik kepada mahasiswanya.

...

Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Alhamdulillah, semua baik-baik saja. Meski permainan terakhir tim yang saya bela kena bantai oleh para mahasiswa yang dari beberapa permainan awal, mereka sering kalah.

Mari pulang, dan beristirahat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh