Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

10 Tahun Bersepeda

[Artikel 29#, kategori sepeda] Sepertinya saya mulai menyerah. Bukan karena lelah, tapi perasaan nggak enak. Terutama lutut apabila menggunakan sepeda terlalu jauh atau lama. Sepedanya sudah tidak nyaman lagi. Bila tidak dipakai lebih dari 5 hari, bannya pasti kempes. 

Apakah ini sudah batasnya? Perasaan itu juga sudah semakin menghilang. Bukan mengalah karena merasa kalah, tapi sadar diri dengan kemampuan. Toh, semakin berumur, orang-orang juga semakin punya pola pikir bijaksana.

Saya tidak tahu mengapa pola pikir ini datang begitu saja saat sudah mencapai 10 tahun. Perasaan yang saya khawatirkan dan juga takuti bila terjadi juga pada dotsemarang.

Saya akan mengabaikan dan menganggapnya kewajaran. Tidak masalah sedikit buncit karena jarang membakar lemak diperut. Lagian, siapa juga yang tertarik dengan pria 30-an.

10 tahun bersepeda adalah konsisten yang luar biasa. Sayang, semangat itu makin mengikis hilang. Sekarang saya mulai sering menggunakan sepeda motor meski tidak memiliki SIM.

Ya, motor yang dulunya sulit digunakan karena dipakai orang rumah, semenjak ia pindah dari rumah, saya semakin mudah memakainya. Mungkin ini juga alasan mengapa perasaan saya tentang bersepeda berkurang.

Ketika fasilitas memadai, mengapa membuat susah sendiri. Itu yang saya pikirkan mungkin. Namun entahlah, bila tahun 2023 saya memiliki sepeda baru. Apakah saya akan berusaha atau memilih smartphone baru ketimbang membeli sepeda.

Terima kasih badan yang tetap sehat hingga sekarang. Mari kita berjuang lagi agar lemak-lemak dibadan tidak bertumbuh terus. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan