Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

3 Kali Ke Bengkel

[Artikel 28#, kategori sepeda] Awal bulan Februari terasa berat karena menggeret sepeda yang ban belakangnya mendadak meledak sendiri. Mau tidak mau, harus ganti luar dalam. Perih sekali rasanya merogoh kocek kali ini.

Tidak ada yang gratis di muka bumi, prinsip yang rasanya cocok kali ini. Saya pikir, punya sepeda tidak ribet mengurusin biaya rawatnya. Jangan heran sepeda saya semakin rapuh dan dekil karna pikiran itu (soal merawat).

3 kali ke bengkel

Saya pikir setelah orang-orang sudah pulang (keluarga), beban yang saya rasakan sudah hilang. Ternyata tidak demikian.

Ban sepeda saya kembali pecah. Bedanya dengan bulan September tahun 2021, kali ini pecah sendiri saat saya naiki. Sedangkan dulu, karena dipompa (kebanyakan angin).

Untunglah saya sudah punya tujuan baru (bengkel). Tidak repot dan juga dekat dengan rumah. 

Ban sepeda bagian belakang saya divonis harus ganti luar dalam oleh si Mbah yang punya bengkel. Mau tidak mau, saya pasrah menerimannya.

Setelah dipasang dan kembali berjalan normal, ternyata ban masih bermasalah. Si Mbah memasangnya kurang kencang. Ada benjolan yang keluar dari samping.

Saya kembali membawanya kembali ke bengkel si Mbah. Diutak-atik sedikit, dan berhasil normal kembali.

Beberapa hari kemudian, masalah kembali muncul. Dan ini adalah ketiga kalinya saya mendatangi beliau. Entahlah, apa memang kudu ganti sepeda baru jika begini terus.

...

Sekarang sudah normal kembali. Beberapa hari tidak bersepeda rasanya ada yang hilang. Tapi, tetap saja rasa khawatir akan kembalinya masalah menghantui tiap langkah, eh mengayuh maksudnya.

Semoga ini terakhir kalinya bermasalah.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Halo, Mei 2024