Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

3 Kali Ke Bengkel

[Artikel 28#, kategori sepeda] Awal bulan Februari terasa berat karena menggeret sepeda yang ban belakangnya mendadak meledak sendiri. Mau tidak mau, harus ganti luar dalam. Perih sekali rasanya merogoh kocek kali ini.

Tidak ada yang gratis di muka bumi, prinsip yang rasanya cocok kali ini. Saya pikir, punya sepeda tidak ribet mengurusin biaya rawatnya. Jangan heran sepeda saya semakin rapuh dan dekil karna pikiran itu (soal merawat).

3 kali ke bengkel

Saya pikir setelah orang-orang sudah pulang (keluarga), beban yang saya rasakan sudah hilang. Ternyata tidak demikian.

Ban sepeda saya kembali pecah. Bedanya dengan bulan September tahun 2021, kali ini pecah sendiri saat saya naiki. Sedangkan dulu, karena dipompa (kebanyakan angin).

Untunglah saya sudah punya tujuan baru (bengkel). Tidak repot dan juga dekat dengan rumah. 

Ban sepeda bagian belakang saya divonis harus ganti luar dalam oleh si Mbah yang punya bengkel. Mau tidak mau, saya pasrah menerimannya.

Setelah dipasang dan kembali berjalan normal, ternyata ban masih bermasalah. Si Mbah memasangnya kurang kencang. Ada benjolan yang keluar dari samping.

Saya kembali membawanya kembali ke bengkel si Mbah. Diutak-atik sedikit, dan berhasil normal kembali.

Beberapa hari kemudian, masalah kembali muncul. Dan ini adalah ketiga kalinya saya mendatangi beliau. Entahlah, apa memang kudu ganti sepeda baru jika begini terus.

...

Sekarang sudah normal kembali. Beberapa hari tidak bersepeda rasanya ada yang hilang. Tapi, tetap saja rasa khawatir akan kembalinya masalah menghantui tiap langkah, eh mengayuh maksudnya.

Semoga ini terakhir kalinya bermasalah.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh