Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kebangkitan Futsal

[Artikel 95#, kategori futsal] Kamis terakhir di bulan Februari jatuh pada tanggal 24 Februari. Ada sesuatu waktu itu yang membuat perasaan saya begitu tenang dan bahagia. Seolah saya dibangkitkan kembali. Mirip cerita-cerita dalam komik.

Saya cukup tenang di lapangan semenjak berganti posisi dari kiper menjadi pemain biasa. Aliran bola mengalir seperti apa yang saya pikirkan.

Menguasai jalannya pertandingan dan para pemain untuk mengikuti alur yang saya mainkan. Perasaan yang lama hilang ini terasa membahagiakan.

Saya menyukai momen ini.
Sebuah kebangkitan!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh