Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Menjadi Pelaku Perselingkuhan

[Artikel 73#, kategori Cinta] Ini yang terjadi bila menganggap mantan masih bisa berteman. Satunya masih ngarep, lainnya hanya ingin mendapatkan keuntungan. Saya tak menyangka mengkhianati sikap saya sendiri karena hubungan ini.

Ini jadinya cerita lucu bila dipikir sekarang. Sebagai warga Cancer, saya adalah orang yang menganggungkan kesetiaan. Saat dalam status berhubungan, saya tidak ingin berselingkuh meski godaannya juga besar. Setia harga mati pikir saya.

Pelaku perselingkuhan

Perlahan namun pasti, hubungan baik saya dengan mantan yang kembali terjalin malah berakibat kurang baik. Mantan saya sudah punya pasangan dan malah ingin jadi pasangan yang setia.

Omongannya yang keluar dari bibirnya membuat saya iri sama kekasih mantan saya. Sesuatu yang saya ingin dengar juga saat dulu masih berhubungan dengannya. 

Kesetiaannya yang selalu diagung-agungkannya tanpa sadar membuat saya malah menjadi pelaku perselingkuhan. Bagaimana tidak, saya yang masih menganggap mantan adalah wanita terbaik, membuat saya ingin terus bersamanya.

Pada akhirnya, saya bukanlah korban peselingkuhan. Malah sebaliknya, saya yang membawa hubungan yang sudah using menjadi masih saling sayang. 

Tidak dipungkiri, rasa itu masih ada. Sekuat apapun mental mantan saya, ia tentu masih manusia yang masih tergoda. Ia lupa apa yang dikatakan sebelumnya yang begitu mencintai kekasihnya sekarang.

...

Saya merasa bersalah sendiri dan tidak percaya bahwa adalah orang terjahat diantara hubungan orang lain. Meski begitu, saya melihat mantan belum berubah sama sekali soal sikapnya. Meski sudah punya pasangan, ia masih bisa berteman dengan beberapa pria lain (maksudnya bisa jalan atau nongkrong).

Benar-benar lucu kisah hubungan saya. Sekarang, kami kembali menjadi orang asing. Dia mungkin kembali sadar dan seperti biasa memblokir aksesnya.

Bisakah kita tetap saling terhubung untuk kondisi yang saling menguntungkan?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan