Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Menjadi Pelaku Perselingkuhan

[Artikel 73#, kategori Cinta] Ini yang terjadi bila menganggap mantan masih bisa berteman. Satunya masih ngarep, lainnya hanya ingin mendapatkan keuntungan. Saya tak menyangka mengkhianati sikap saya sendiri karena hubungan ini.

Ini jadinya cerita lucu bila dipikir sekarang. Sebagai warga Cancer, saya adalah orang yang menganggungkan kesetiaan. Saat dalam status berhubungan, saya tidak ingin berselingkuh meski godaannya juga besar. Setia harga mati pikir saya.

Pelaku perselingkuhan

Perlahan namun pasti, hubungan baik saya dengan mantan yang kembali terjalin malah berakibat kurang baik. Mantan saya sudah punya pasangan dan malah ingin jadi pasangan yang setia.

Omongannya yang keluar dari bibirnya membuat saya iri sama kekasih mantan saya. Sesuatu yang saya ingin dengar juga saat dulu masih berhubungan dengannya. 

Kesetiaannya yang selalu diagung-agungkannya tanpa sadar membuat saya malah menjadi pelaku perselingkuhan. Bagaimana tidak, saya yang masih menganggap mantan adalah wanita terbaik, membuat saya ingin terus bersamanya.

Pada akhirnya, saya bukanlah korban peselingkuhan. Malah sebaliknya, saya yang membawa hubungan yang sudah using menjadi masih saling sayang. 

Tidak dipungkiri, rasa itu masih ada. Sekuat apapun mental mantan saya, ia tentu masih manusia yang masih tergoda. Ia lupa apa yang dikatakan sebelumnya yang begitu mencintai kekasihnya sekarang.

...

Saya merasa bersalah sendiri dan tidak percaya bahwa adalah orang terjahat diantara hubungan orang lain. Meski begitu, saya melihat mantan belum berubah sama sekali soal sikapnya. Meski sudah punya pasangan, ia masih bisa berteman dengan beberapa pria lain (maksudnya bisa jalan atau nongkrong).

Benar-benar lucu kisah hubungan saya. Sekarang, kami kembali menjadi orang asing. Dia mungkin kembali sadar dan seperti biasa memblokir aksesnya.

Bisakah kita tetap saling terhubung untuk kondisi yang saling menguntungkan?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh