Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Jodoh itu seperti apa?

[Artikel 71#, kategori Cinta] Tidak sengaja melihat video di TikTok yang menceritakan tentang pertengkaran sepasang kekasih. Si perempuan mau pergi dengan raut wajah marah, sedangkan pria marah-marah tapi sebenarnya ingin membuat si perempuan tidak pergi.

Itu adalah potongan film The Notebook. Sepertinya pernah menonton film tersebut. Karena tertonton, saya malah dapat ide untuk menuliskan pikiran saya di halaman ini.

Seperti yang kamu baca, saya menuliskannya ini langsung dan sedang mengejar waktu juga. Sebentar lagi azan subuh dan saya harus bergegas ke kamar mandi.

Jodoh saya itu seperti apa ?

Jadi si pria mengungkapkan betapa dirinya apa adanya. Ia pemarah dan beginilah dia. Si perempuan tidak suka keadaannya kalau hanya terus bertengkar.

Lalu, si pria melanjutkan percakapan bahwa karena dirinya inilah kamu mencintaku katanya. Mengingatkanku dan selalu sabar menghadapiku. Aku menginginkan dirimu, selamanya. Intinya si pria tidak ingin berpisah, namun entahlah kenapa sambil marah-marah.

Video itu mematik alam bawah sadar saya tentang hubungan. Saya pernah memiliki hubungan dengan wanita yang sangat indah, tapi jarang bertengkar. Maksudnya bertengkar hebat. Kalau marah-marah biasa, ya sering juga.

Perempuan seperti itu ternyata bukan jodoh saya. Beberapa kali menemukan seperti kriteria seperti ini, saya tahu Tuhan mencarikan yang tipe lain.

Tuhan lalu mempertemukan dengan karakter yang berbeda dan mungkin dia. Kami sering bertengkar dan saya seperti biasa, berusaha mempertahankan.

Namun ujugnnya, tetap sama. Kami tetap berpisah. Sebesar apapun, sekuat menjaganya, dia memilih pergi dari saya.

Dua karakter yang Tuhan berikan, ternyata tetap bukan jodoh saya. Kalau semuanya bukan, lalu Tuhan mau berikan karakter perempuan yang gimana lagi? Perpaduan keduanya atau malah jodohnya sudah tidak ada buat saya?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh