Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Halo Juli 2022

[Artikel 105#, kategori catatan] Rasanya saya sedang seperti mengulang keadaan. Satu sisi menggembirakan karena pendapatan lumayan datang. Namun sisi lainnya, orang-orang tanpa berperasaan datang sekedar meminta belas kasihan. Mereka pikir saya tempat tabungan mereka.

Halo saya di bulan Juli tahun 2022. Perasaan pagi ini sangat baik. Bila tahun lalu jatuh pada hari Kamis, tanggal 1 Juli tahun ini jatuh pada hari Jumat. Entah, apakah ini hari baik atau sebaliknya. Saya harap yang terbaik saja.

Lupakan resolusi

Bicara resolusi tahun ini untuk memegang hape baru, rasanya sudah tidak bisa. Akhirnya malah saya kembali menggunakan hape lawas yang pernah saya pakai, Zenfone 2.

Saya tidak mengerti mengapa takdir mengembalikan saya seperti tahun 2015 saat pertama kali menggunakan hape yang diberi ASUS.

Banyak hal yang terjadi di bulan Juni, terutama orang yang masih dianggap saudara dan satu darah. Niat baik ternyata kembali dikhianati.

Tanpa perasaan

Dia datang dengan status sebagai teman meski punya cerita indah tentang hubungan. Apa yang saya lakuin dianggap teman, namun mendadak dianggap bukan siapa-siapa. Wataknya tidak berubah, ini yang saya khawatirkan dari manusia kala sudah salah.

Mereka tahu sudah melenceng jauh, tapi tetap aja tidak ada niat berubah. Saya semakin membencinya setelah saya kembali membantunya karena ia memohon. 

Ada apa dengan mereka. Bukan hanya dia, tapi saudara saya. Saya sering bilang, jangan rusak kepercayaan saya. Itu lebih mahal dari uang. Karena kalian melakukannya, saya tidak akan terlibat dengan kehidupan kalian lagi.

Lebih sibuk

Lembaran baru awal bulan kembali dibuka. Beberapa kesibukan sudah menunggu dan sepertinya saya akan lebih bekerja keras. Semoga saja pemasukan juga lebih baik seperti bulan Juni.

Bismillah, saya niat ingin lebih baik lagi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh