Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Ada Hikmah Dibalik Ketidaksabaran

[Artikel 74#, kategori motivasi] Ada pelajaran berharga yang saya dapatkan dari ketidaksabaran saya karena menuruti nafsu nyemil. Saat keinginan sudah tidak bisa ditahan karena dukungan situasi yang bagus, sebaiknya ditahan. Diam diam dan diam saja.

Keuangan saya lagi bagus bulan ini. Meski tidak tahu bagaimana ke depan apabila tidak ada pemasukan. Maklum, bukan pekerja yang menerima gaji bulanan. Saat ditanya tentang pekerjaan oleh seseorang yang baru dikenal, saya mengatakan sebagai freelancer. 

Itu hal sederhana untuk menjelaskan tentang blogger kepada seseorang. Mending paham, kalau tidak paham seperti apa cara kerja sebagai bloger, bakal panjang menjelaskan. Pikiran seseorang tentang online adalah mudah mendapatkan uang, apalagi bicara adsense.

Menyesal

Benar, saya tidak memegang uang tunai yang seharusnya aman. Namun namanya keinginan yang tidak terbendung, uang di aplikasi masih saja diakali. Apalagi banyak minimarket yang memfasilitasi.

Akhirnya saya kalah dengan nafsu saya dan menyesal mengeluarkannya. Memang terlihat masih banyak, namun bila dipikir dengan rencana pengeluaran ke depan, uang itu akan kosong melompong. Entah kenapa saya tidak khawatir saat itu.

Beberapa jam kemudian setelah saya dengan bangga memasukkan cemilan ke dalam rongga mulut saya, ada seseorang yang datang membawa makanan.

Haha... saya tertawa dalam hati. Kenapa datangnya mendadak. Andai bakal tahu ada kejadian seperti ini, saya gak rugi ngeluarin uang *eh. Jadi menyesal sendiri kan.

Hikmah 

Terkadang hidup ini memang lucu kala mengikuti hawa nafsu. Saat semua terlihat tenang, terasa ada yang kurang. Saat dirasa kurang, inginnya dilebih-lebihkan.

Semua orang mungkin mengerti bahwa mengikuti sesuatu yang hanya menggebu-gebu diawal, hanya akan berakhir sial. 

Saya mendapatkan hikmahnya hari ini untuk tidak kembali lagi tergoda. Saat itu kembali datang, saya akan mengingat tulisan ini untuk lebih baik diam saja atau tidak perlu menuruti nafsu.

Menyesal sekarang memang tidak mengembalikan semua uang saya. Setidaknya, saya menjadikan ini sebagai motivasi untuk yang belum merasakan atau agar lebih bijaksana dalam mengambil keputusan yang dilandasi nafsu sesaat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun