Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Ada Hikmah Dibalik Ketidaksabaran

[Artikel 74#, kategori motivasi] Ada pelajaran berharga yang saya dapatkan dari ketidaksabaran saya karena menuruti nafsu nyemil. Saat keinginan sudah tidak bisa ditahan karena dukungan situasi yang bagus, sebaiknya ditahan. Diam diam dan diam saja.

Keuangan saya lagi bagus bulan ini. Meski tidak tahu bagaimana ke depan apabila tidak ada pemasukan. Maklum, bukan pekerja yang menerima gaji bulanan. Saat ditanya tentang pekerjaan oleh seseorang yang baru dikenal, saya mengatakan sebagai freelancer. 

Itu hal sederhana untuk menjelaskan tentang blogger kepada seseorang. Mending paham, kalau tidak paham seperti apa cara kerja sebagai bloger, bakal panjang menjelaskan. Pikiran seseorang tentang online adalah mudah mendapatkan uang, apalagi bicara adsense.

Menyesal

Benar, saya tidak memegang uang tunai yang seharusnya aman. Namun namanya keinginan yang tidak terbendung, uang di aplikasi masih saja diakali. Apalagi banyak minimarket yang memfasilitasi.

Akhirnya saya kalah dengan nafsu saya dan menyesal mengeluarkannya. Memang terlihat masih banyak, namun bila dipikir dengan rencana pengeluaran ke depan, uang itu akan kosong melompong. Entah kenapa saya tidak khawatir saat itu.

Beberapa jam kemudian setelah saya dengan bangga memasukkan cemilan ke dalam rongga mulut saya, ada seseorang yang datang membawa makanan.

Haha... saya tertawa dalam hati. Kenapa datangnya mendadak. Andai bakal tahu ada kejadian seperti ini, saya gak rugi ngeluarin uang *eh. Jadi menyesal sendiri kan.

Hikmah 

Terkadang hidup ini memang lucu kala mengikuti hawa nafsu. Saat semua terlihat tenang, terasa ada yang kurang. Saat dirasa kurang, inginnya dilebih-lebihkan.

Semua orang mungkin mengerti bahwa mengikuti sesuatu yang hanya menggebu-gebu diawal, hanya akan berakhir sial. 

Saya mendapatkan hikmahnya hari ini untuk tidak kembali lagi tergoda. Saat itu kembali datang, saya akan mengingat tulisan ini untuk lebih baik diam saja atau tidak perlu menuruti nafsu.

Menyesal sekarang memang tidak mengembalikan semua uang saya. Setidaknya, saya menjadikan ini sebagai motivasi untuk yang belum merasakan atau agar lebih bijaksana dalam mengambil keputusan yang dilandasi nafsu sesaat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat