Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Mendadak Rame

[Artikel 43#, kategori rumah] Bunyi rington panggilan WhatsApp mendadak berbunyi. Nomornya tidak dikenal, namun saat diangkat terdengar akrab karena tahu nama saya. Tidak ada mendung tahu-tahu hujan, ternyata ada yang mau ke rumah dan menginap.

Semua serba mendadak tanpa ada jeda mencerna mengapa mereka tiba-tiba. Alhasil, tidak ada persiapan untuk menyiapkan segalanya. 

Ditambah muka lama yang juga ikut datang tanpa berkabar. Orang yang hanya menuruti si pemilik rumah, bukan saya yang membawanya masuk ke dalam.

Jadi rame

Ada satu keluarga datang malam-malam dari Jogja karena keberangkatan ke Samarinda hanya ada di Kota Semarang. Yang saya tahu mereka teman akrab pemilik rumah. Yasudah gunakan kamar-kamar yang memang tidak ada penghuninya bila pemilik tidak datang.

Rumah jadi rame pastinya. Malam yang dingin yang saya tinggalkan tidur terdengar lebih berisik dari malam-malam biasanya.

Siang hari esoknya pun demikian, satu sisi menyenangkan terdengar ramai. Tapi terkadang itu mengganggu, khususnya aktivitas karena merasa sungkan dengan orang yang tidak begitu dikenal.

Menjelang sore, satu keluarga yang datang dari Jogja harus sudah ke bandara. Ya, mereka hanya sebentar di Semarang.

...

Benar-benar ramai. Semenjak si bungsu datang, biasanya saya hanya berdua atau bertiga dengan temannya. Sekarang malah lebih dari 5 orang. 

Terima kasih sudah berkunjung ke tempat tinggal kami.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh