Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Sholat Iduladha di Masjid Agung Semarang (Kauman)

[Artikel 10#, kategori Lebaran] Perjalanan saya dimulai pagi ini untuk membuktikan seberapa beruntung saya sebagai pria dewasa. Tujuannya adalah tempat yang punya sejarah ratusan tahun dan saya melakukannya dengan bersepeda. Bila dihitung jaraknya ada sekitar 5 km lebih. Luar biasa!

Ditemani lantunan suara takbir yang menggema di langit-langit, setelah sholat subuh saya langsung pergi. Dingin pagi buta memang sangat menyengat, tapi saya sudah bertekad.

Alhamdulillah, perjalanan sampai tujuan. Hanya saja, dingin yang menyelimuti tubuh membuat saya buru-buru mencari toilet ketika sudah tiba di lokasi.

Sholat Iduladha

Selama perjalanan, saya membagikannya di media sosial. Tujuannya sebenarnya ingin saya buat satu kesatuan nantinya. 

Ini adalah kali pertamanya saya sholat Iduladha di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman. Perasaan yang ingin saya rasakan langsung setelah sekian tahun ditunda karena kegiatan masyarakat (PPKM).

Semua ceritanya saya tumpahkan di Instagram, penuh drama padahal biasa saja. Saya selalu lepas kendali kala perasaan lagi bagus. Niatnya nulis caption pendek, malah jadinya nulis blog.

...

Sebuah harapan tentang awal perjalanan dengan kekuatan tekad untuk sampai pada tujuan. Pria baru yang mencoba melengkapi ceritanya hingga titik berikutnya. 

Apakah saya bisa merasakan cinta kembali, rasa peduli keluarga, berjaya bersama dotsemarang? Banyak hal yang akan dikorbankan seperti semangat Iduladha. Semoga saja saya kuat dan baik-baik saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh