Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Pertandingan Pertama Erik, MU bantai Liverpool 4-0

[Artikel 110#, kategori MU] Meski bertajuk pra-musim atau tur, ini adalah pertandingan yang semua pendukung Manchester United tunggu-tunggu. Kesan pertama bakal selalu diingat dan Erik, sukses untuk itu. Saya senang dengan hasilnya meski masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Saya baru ngeh jika selesai pertandingan ada piala yang didapatkan. Namanya Bangkok Century Cup 2022, sesuai nama kotanya. Sedangkan pertandingan digelar di Stadion Rajamangala.

Disiarkan di Indosiar

Manchester United bermain Selasa malam (12/7) sekitar jam 8 malam. Itu artinya saya harus bergadang kali ini. Tidak ada tidur lebih cepat dan segelas kopi menemani dalam pekat.

Sangat beruntung tentunya pertandingan pertama ini bisa disiarkan langsung oleh Indosiar. Bukan karena hemat kuota, tapi ini sejarah yang harus berjalan mulus. Terkadang nonton streaming, pertandingan sering kali tersendat-sendat.

Hanya pramusim

Kemenangan MU atas Liverpool yang hanya pertandingan pramusim menjadi cerita berbeda bagi 2 pendukung. Seolah bela diri karena MU terlalu serius dan Liverpool turun dengan pemain pelapis.

Saya mengerti bahwa itu sulit diterima karena Liverpool seolah tidak serius. Namun saya sangat serius menyaksikan pertandingan ini.

Biarkan skornya dulu, karena saya ingin melihat seperti apa filosofi permainan Erik ini diterapkan. Apakah pemain sudah menerapkannya dengan baik atau masih sama seperti sebelum Erik masuk.

Meski sudah terlihat gambaran kecilnya arah permainan yang diterapkan, saya menyukainya, tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. 

Pemain MU memang bisa menang, tapi kedalaman skuad masih berhamburan. Beberapa individu terlihat menonjol dan sisanya ada juga yang terlihat masih belum move-on.

Jalannya pertandingan

Ronaldo yang jadi andalan musim lalu seharusnya bisa ikut bertanding. Entahlah, saya harap ketidakhdirannya bersama tim saat mengadakan tur pramusim bukan sebuah jawaban akan hengkangnya dia dari klub. 

Saya harap dia pensiun di Manchester United, meski diragukan. Siapa sih yang tidak ingin pergi ketika punya portofolio mentereng harus tercoreng karena penurunan level klub.

Alihkan sejenak ke pertandingan melawan Liverpool. Selama pertandingan berlangsung seperti biasanya saya membagikannya via Twitter. Dan berikut jalannya pertandingan dan sudah saya lengkapi dengan beberapa konten dari akun lainnya. Semoga terhibur 😅

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat