Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pertandingan Pertama Erik, MU bantai Liverpool 4-0

[Artikel 110#, kategori MU] Meski bertajuk pra-musim atau tur, ini adalah pertandingan yang semua pendukung Manchester United tunggu-tunggu. Kesan pertama bakal selalu diingat dan Erik, sukses untuk itu. Saya senang dengan hasilnya meski masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Saya baru ngeh jika selesai pertandingan ada piala yang didapatkan. Namanya Bangkok Century Cup 2022, sesuai nama kotanya. Sedangkan pertandingan digelar di Stadion Rajamangala.

Disiarkan di Indosiar

Manchester United bermain Selasa malam (12/7) sekitar jam 8 malam. Itu artinya saya harus bergadang kali ini. Tidak ada tidur lebih cepat dan segelas kopi menemani dalam pekat.

Sangat beruntung tentunya pertandingan pertama ini bisa disiarkan langsung oleh Indosiar. Bukan karena hemat kuota, tapi ini sejarah yang harus berjalan mulus. Terkadang nonton streaming, pertandingan sering kali tersendat-sendat.

Hanya pramusim

Kemenangan MU atas Liverpool yang hanya pertandingan pramusim menjadi cerita berbeda bagi 2 pendukung. Seolah bela diri karena MU terlalu serius dan Liverpool turun dengan pemain pelapis.

Saya mengerti bahwa itu sulit diterima karena Liverpool seolah tidak serius. Namun saya sangat serius menyaksikan pertandingan ini.

Biarkan skornya dulu, karena saya ingin melihat seperti apa filosofi permainan Erik ini diterapkan. Apakah pemain sudah menerapkannya dengan baik atau masih sama seperti sebelum Erik masuk.

Meski sudah terlihat gambaran kecilnya arah permainan yang diterapkan, saya menyukainya, tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. 

Pemain MU memang bisa menang, tapi kedalaman skuad masih berhamburan. Beberapa individu terlihat menonjol dan sisanya ada juga yang terlihat masih belum move-on.

Jalannya pertandingan

Ronaldo yang jadi andalan musim lalu seharusnya bisa ikut bertanding. Entahlah, saya harap ketidakhdirannya bersama tim saat mengadakan tur pramusim bukan sebuah jawaban akan hengkangnya dia dari klub. 

Saya harap dia pensiun di Manchester United, meski diragukan. Siapa sih yang tidak ingin pergi ketika punya portofolio mentereng harus tercoreng karena penurunan level klub.

Alihkan sejenak ke pertandingan melawan Liverpool. Selama pertandingan berlangsung seperti biasanya saya membagikannya via Twitter. Dan berikut jalannya pertandingan dan sudah saya lengkapi dengan beberapa konten dari akun lainnya. Semoga terhibur 😅

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh