Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

1 Tahun Lalu

[Artikel 67#, kategori Cinta] Pagi ini lagu yang menyayat hati jadi teman kala bersepeda sendiri (memang biasanya sendiri). Bukan soundtrack drama Korea yang biasa, atau mendadak Judika kala terluka. Tapi lagu dari band Naff. Musiknya masih laku di telinga.

Setelah semalam mendengar pengakuannya, entah kenapa sedihnya baru kerasa pagi harinya. Seolah tidak terima, meski saya tahu saya sudah tidak lagi bersamanya. Alias mantan.

Pertemuan 

Setelah menuntaskan kesedihan lewat mata yang berkaca-kaca di jalan, siang harinya tidak sengaja menengok kenangan yang ditawarkan Facebook.

Ternyata tanggal 26 Agustus tahun lalu adalah kenangan bersamanya saat ia akhirnya kembali pulang setelah 6 bulan berpisah.

Gambar bandara yang kembali mempertemukan kami waktu itu seolah mengatakan seharusnya saya bahagia hari ini. Sudah 1 tahun berlalu.

Sayang sekali, bila tahun lalu adalah pertemuan. Tahun ini adalah perpisahan. Tidak menyangka bulan Agustus punya kenangan ini.

Menepi

Kesedihan saya beberapa hari sebelumnya yang masih saya pikirkan jadi bertambah hari ini. Belum lagi kenangan yang ditampilkan kembali.

Saya tidak percaya bahwa apa yang saya jaga, saya pertahankan, harus dilepaskan begitu saja untuknya.

Tidak masalah sebenarnya, mungkin saya saja yang banyak berpikir dan terbawa perasaan.

Menepi, salah satu kata yang ada di lirik lagu Naff. Entah di mana kata itu muncul. Sangat mewakili perasaan hari ini.

Mungkin suatu saat nanti
Kau temukan bahagia meski tak bersamaku
Bila nanti kau tak akan kembali
Kenanglah aku sepanjang hidupmu.

...

Mari menepi dari kehidupan orang lain. Dan biarkan mereka menulis masa depannya sendiri.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Kembali ke Jogja: Pulang