Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Tim Hari Selasa Main 3 Jam

[Artikel 77#, kategori futsal] Setelah minggu pertama bulan Agustus penuh sesak pemain yang bergabung, minggu kedua akhirnya diputuskan penambahan jam main dari yang biasanya 2 jam menjadi 3 jam. Menyenangkan satu sisi karena bisa bermain lebih banyak, tapi akibatnya?

Selasa malam (10/8), saya datang ke tempat futsal dengan bersepeda. Waktunya lebih cepat dari beberapa minggu yang sering terlambat. Apalagi di dalam lapangan juga masih ada yang bermain. 

Pulang malam banget

Ketika diumumkan bermain selama 3 jam, dari jam 7 malam sampai 10 malam, malam ini rasanya pulang akan lebih mengkhawatirkan dari biasanya. 

Terlintas begitu saja, sesuatu yang buruk dapat terjadi. Apalagi pulang dengan bersepeda. Meski terbiasa pulang malam dengan bersepeda, pikiran ini tetap saja memikirkan hal-hal aneh.

Ditambah fisik yang sudah di luar batas kemampuan, lelah kali ini benar-benar terasa. Saya bersyukur selamat sampai di rumah akhirnya.

Sangat lelah

Malam ini rasanya saya dapat 5 kali main di dalam lapangan. Namun hanya sekali dari total bermain, posisi saya bukan seorang kiper. Itu artinya semua pertandingan yang ada sayanya itu menjadi kiper.

Menjadi kiper itu sama melelahkan juga dengan posisi main lainnya. Ditambah harus sering menyelamatkan gawang dari kemasukan bola. Mau tidak mau terus berjibaku.

Karena bukan seorang kiper murni, cedera juga kerap kali menghantui. Penampilan jadinya sering tidak baik, dan cedera di mana-mana.

Tubuh benar-benar lelah, saya harap pulang dengan bersepeda tidak pingsan di jalan. Setelah dua hari beristirahat, saya harap tubuh kembali fit. Karena hari Jumat, kita akan kembali bermain.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Kembali ke Jogja: Pulang