Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Sayur Nangka

[Artikel 94#, kategori catatan] Niatnya beli sayur pare, tapi 3 warteg yang didatangi tidak menjual, terpaksa beli sayur nangka. Selama 2 hari makan ini, setidaknya ada nasi. 

Cuma beli 4 ribu rupiah sudah dapat banyak, pikir saya saat itu setelah harapan menyantap sayur pare kandas di warteg ketiga. 

Padahal sebelumnya sudah beli sayur pare dan dapat. Entahlah, lagi pengen makan sayur yang pahitnya itu buat nagih. 

Meski tanpa udang, rasanya yang khas membawa memori saat masih kecil. Rindu masakan rumah saat masih Sekolah dulu. Campuran udangnya sangat nikmat.

Bila sayur nangka beli 4 ribuan, sayur pare sebelumnya cuma 3 ribu dan dimakan untuk 2 hari. Maksud hemat sebenarnya, tapi juga membawa kenangan.

Sayur nangka meski tak banyak kenangan, juga termasuk makanan yang sering dimasak di rumah dulu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh