Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Halo Juni 2021, Saya Pulang

[Artikel 91#, kategori catatan] Bulan Juni disapa dengan sebuah keputsan yang sebenarnya jika harus memilih, saya lebih baik nyaman di rumah saja. Namun dengan membawa alasan keluarga, mau tidak mau saya harus keluar dari kemewahan yang sudah dianggap surga di langit ketujuh, rumah.

Tidak ingin ribet dan lagi tidak ada uang adalah alasan besar mengapa di umur sekarang pergi ke luar kota seperti sedang pergi ke neraka. Lebih nyaman di kamar, menyapu halaman, kasih makan kucing atau berpeluh keringat membersihkan isi rumah.

Tanpa bla bli blu, setelah mendapat restu pemilik rumah, saya segera memesan tiket Kereta Api. Ini adalah perjalanan terdekat dalam setahun belakangan. Biasanya saya benar-benar jarang pulang hingga bertahun-tahun.

Pernikahan 

Bila hampir setengah tahun lalu alasan pulang karena keluarga yang berpulang, maka kali ini keluarga utama yang sedang berbahagia. Si bungsu akan melangsungkan pernikahan.

Sebagai kakak, saya ingin melakukan yang terbaik dan menjadi inspirasi. Sayangnya, saya yang belum sempurna selalu menjadi beban kala akan pulang.

Hari ini, tepat tanggal 2 Juni atau awal bulan yang jatuh pada hari Rabu, saya menghabiskan waktu di stasiun Semarang. Masalah utama bepergian adalah tes covid-19. Terlalu banyak khawatir bila hasilnya tidak sesuai harapan.

Lalu, dalam perjalanan juga harus duduk selama 4 jam di dalam kereta. Dan perjalanan ke rumah yang juga hampir 2 jam lebih. Benar-benar seharian di jalan.

Rumah sedang ramai

Sudah beberapa hari ini rumah (Semarang) sedang ramai-ramainya. Penghuni rumah pada datang ke rumah semua. Tidak enak meninggalkan mereka sebenarnya. Apalagi rutinitas pagi yang sering dilakukan.

Pulang selalu memberikan rasa khawatir mendalam. Terutama warga Cancer yang mencintai rumahnya yang tidak ingin keluar rumah atau keluar kota.

...

Selamat datang bulan Juni. Semoga bulan ini semua berjalan lancar semua. Selalu diberi kesehatan dan terhindar dari Covid-19. Dipermudah semua kegiatan dan dibukaan pintu rejeki. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat