Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Rambut yang Tidak Bisa Dibohongi

[Artikel 8#, kategori pria 34 tahun] Penampilan boleh menipu mata banyak orang. Namun rambut yang tampak berubah putih atau beruban, tidak dapat membohongi usia. Saya disadarkan oleh pemilik salon dekat rumah yang tiap bulan memangkas rambut saya. Meski ditemukan beberapa helai, saya semakin sadar bahwa wajah saya sudah tidak wajar.

Pekan kedua bulan Juni, akhirnya ada waktu untuk pergi ke salon. Belajar dari pangkas rambut bulan puasa kemarin, saya datang malam hari sekarang. Dan benar perasaan saya, ini jam-jam sepi dan itu menenangkan.

Langsung duduk dan dilayani seperti raja, pemilik salon bertanya model rambut apa kali ini. Saya yang sudah pakem dengan model rambut biasanya, hanya mengatakan 'seperti biasanya'. Apalagi hampir setengah tahun ini, saya potong di sini.

Rambut yang memutih

Saya kembali membuka postingan lama tahun 2017 tentang kekhawatiran saya soal rambut yang rontok. Kala itu, dengan usia 30 tahun, rambut saya terasa mulai tidak beres.

Namun bila melihat diri saya sekarang (34 tahun), rambut saya baik-baik saja. Ternyata benar, jika kekurangan protein bisa berdampak pada rambut. Baca artikel lawas saya di sini yang juga ada membahas soal protein rambut.

Memang benar baik-baik saja, tapi warnanya yang memutih beberapa helai seperti sebuah peringatan. Apakah ini berarti saya harus mewarnai rambut? Seharusnya menjadi hitam juga, bukan warna lain.

...

Menjadi pria berusia 34 tahun tanpa sadar, meski fisik saya baik-baik saja (bermain futsal), saya tidak bisa menghindar dari yang namanya tua.

Rambut memutih sudah wajar dan bisa diakali dengan semir. Yang terpenting, tetap sehat dan produktif. Kegalauan yang masih menemani di usia ini, saya harap tidak menjadi masalah.

Tetap muda meski usia berbeda!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh