Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Rambut yang Tidak Bisa Dibohongi

[Artikel 8#, kategori pria 34 tahun] Penampilan boleh menipu mata banyak orang. Namun rambut yang tampak berubah putih atau beruban, tidak dapat membohongi usia. Saya disadarkan oleh pemilik salon dekat rumah yang tiap bulan memangkas rambut saya. Meski ditemukan beberapa helai, saya semakin sadar bahwa wajah saya sudah tidak wajar.

Pekan kedua bulan Juni, akhirnya ada waktu untuk pergi ke salon. Belajar dari pangkas rambut bulan puasa kemarin, saya datang malam hari sekarang. Dan benar perasaan saya, ini jam-jam sepi dan itu menenangkan.

Langsung duduk dan dilayani seperti raja, pemilik salon bertanya model rambut apa kali ini. Saya yang sudah pakem dengan model rambut biasanya, hanya mengatakan 'seperti biasanya'. Apalagi hampir setengah tahun ini, saya potong di sini.

Rambut yang memutih

Saya kembali membuka postingan lama tahun 2017 tentang kekhawatiran saya soal rambut yang rontok. Kala itu, dengan usia 30 tahun, rambut saya terasa mulai tidak beres.

Namun bila melihat diri saya sekarang (34 tahun), rambut saya baik-baik saja. Ternyata benar, jika kekurangan protein bisa berdampak pada rambut. Baca artikel lawas saya di sini yang juga ada membahas soal protein rambut.

Memang benar baik-baik saja, tapi warnanya yang memutih beberapa helai seperti sebuah peringatan. Apakah ini berarti saya harus mewarnai rambut? Seharusnya menjadi hitam juga, bukan warna lain.

...

Menjadi pria berusia 34 tahun tanpa sadar, meski fisik saya baik-baik saja (bermain futsal), saya tidak bisa menghindar dari yang namanya tua.

Rambut memutih sudah wajar dan bisa diakali dengan semir. Yang terpenting, tetap sehat dan produktif. Kegalauan yang masih menemani di usia ini, saya harap tidak menjadi masalah.

Tetap muda meski usia berbeda!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya