Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Mendadak Di-Ghosting

[Artikel 10#, kategori belajar] Sore kak, kalau besok Jumat ada pertemuan sebentar via Zoom buat share berita yang di upload gimana, kak? Tapi tanpa liputan datang. Jumat sorenya biar bisa langsung dipost materinya, nanti gambar dan videonya dari kita.

Itu adalah chat dari teman yang saya kenal baik dan bekerja pada sebuah perusahaan properti. Setelah panjang lebar percakapan hingga tanya biaya-biaya, jam yang ditunggu tidak muncul-muncul orang yang ditunggu.

Salah saya juga yang sengaja membiarkan teman saya itu tidak ada kabar. Tapi etika profesional di sini adalah hal penting yang harus dijunjung. Hal sederhana ini saja tidak bisa, gimana dengan berikutnya.

Menghilang

Hari ini sebenarnya ada juga acara dengan tema sama, yaitu zoom meeting. Sama-sama kenalin produk, bedanya dengan si teman saya ini adalah satunya produk laptop.

Setelah saya utarakan waktunya bahwa jam segini saya juga ada acara, kesepakatan pun tercapai jika acara teman saya ini lebih dulu dari acara saya satunya.

Jam sudah menunjukkan sebentar lagi saya bakal lebih sibuk dari biasanya. Kuota ketengan sudah dibeli biar kegiatan online tidak ada masalah saat berlangsung nanti.

Tidak tanggung-tanggung, saya ambil paket dengan kuota banyak tapi dengan durasi 1 hari saja. Saya pikir dua zoom akan menghabiskan banyak kuota.

Jam sudah tiba di angka yang seharusnya acara dimulai. Benar-benar tidak ada tanda dari si teman saya tersebut. Jangankan mengirimkan link zoom-nya, orangnya saja tidak ada kabar.

Tahun 2021, ini adalah kali kedua saya dighosting. Sebelumnya juga dengan jenis kelamin yang sama, yaitu wanita. Nanti saya akan bercerita tentang ini.

...

Istilah ghosting terasa lebih menarik ketimbang kata menghilang. Kebetulan ada kejadian yang menimpa saya di bulan Juni kemarin. Entah mau marah atau ya sudahlah, pengalaman seperti itu tidak mengenakkan tentunya.

Semoga saya tidak di-PHP lagi berikutnya. Bukan hanya orang yang baru kenal yang pergi dan menghilang tanpa kabar, tapi yang dikenal pun juga sama. 

Apapun alasannya, sikap profesionalisme haruslah dijunjung tinggi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh