Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Mendadak Di-Ghosting

[Artikel 10#, kategori belajar] Sore kak, kalau besok Jumat ada pertemuan sebentar via Zoom buat share berita yang di upload gimana, kak? Tapi tanpa liputan datang. Jumat sorenya biar bisa langsung dipost materinya, nanti gambar dan videonya dari kita.

Itu adalah chat dari teman yang saya kenal baik dan bekerja pada sebuah perusahaan properti. Setelah panjang lebar percakapan hingga tanya biaya-biaya, jam yang ditunggu tidak muncul-muncul orang yang ditunggu.

Salah saya juga yang sengaja membiarkan teman saya itu tidak ada kabar. Tapi etika profesional di sini adalah hal penting yang harus dijunjung. Hal sederhana ini saja tidak bisa, gimana dengan berikutnya.

Menghilang

Hari ini sebenarnya ada juga acara dengan tema sama, yaitu zoom meeting. Sama-sama kenalin produk, bedanya dengan si teman saya ini adalah satunya produk laptop.

Setelah saya utarakan waktunya bahwa jam segini saya juga ada acara, kesepakatan pun tercapai jika acara teman saya ini lebih dulu dari acara saya satunya.

Jam sudah menunjukkan sebentar lagi saya bakal lebih sibuk dari biasanya. Kuota ketengan sudah dibeli biar kegiatan online tidak ada masalah saat berlangsung nanti.

Tidak tanggung-tanggung, saya ambil paket dengan kuota banyak tapi dengan durasi 1 hari saja. Saya pikir dua zoom akan menghabiskan banyak kuota.

Jam sudah tiba di angka yang seharusnya acara dimulai. Benar-benar tidak ada tanda dari si teman saya tersebut. Jangankan mengirimkan link zoom-nya, orangnya saja tidak ada kabar.

Tahun 2021, ini adalah kali kedua saya dighosting. Sebelumnya juga dengan jenis kelamin yang sama, yaitu wanita. Nanti saya akan bercerita tentang ini.

...

Istilah ghosting terasa lebih menarik ketimbang kata menghilang. Kebetulan ada kejadian yang menimpa saya di bulan Juni kemarin. Entah mau marah atau ya sudahlah, pengalaman seperti itu tidak mengenakkan tentunya.

Semoga saya tidak di-PHP lagi berikutnya. Bukan hanya orang yang baru kenal yang pergi dan menghilang tanpa kabar, tapi yang dikenal pun juga sama. 

Apapun alasannya, sikap profesionalisme haruslah dijunjung tinggi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya