Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Libur Futsal Dulu Karena Habis Vaksin

[Artikel 76#, kategori futsal] Akhirnya sudah vaksin juga. Pagi-pagi sudah ribet mencari lokasi tempat vaksin yang berada di Tembalang. Tapi karena vaksin, terpaksa jadwal futsal malam harinya harus absen dulu (libur). Saya ingin menjaga kondisi tubuh saja setelah vaksin.

Rencananya saya ingin mengambil semua kegiatan, vaksin dan futsal. Namun entahlah, mendadak saya batalkan keinginan tersebut. Menjelang sore, tubuh mulai bereaksi.

Agak pening tapi bukan pusing. Kondisi tubuh lainnya sangat fit, saya harap bisa futsal malam harinya kata hati saya yang terus menggoda.

Setelah mencari tahu di internet, rekomendasinya memang sebaiknya istirahat dulu setelah vaksin. Dan itu yang memantapkan saya mengambil keputusan untuk libur futsal dulu.

Saya tidak ingin kelihatannya baik-baik saja, namun setelah bermain dan pulang, malah bermasalah. Bisa dapat jatah vaksin saja udah beruntung, masa dikacaukan karena keinginan yang mentang-mentang sudah rutin dilakukan.

Artikel terkait : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya