Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Mantanku Bahagia

[Artikel 66#, kategori Cinta] Sudah setengah bulan berlalu. Dan saya masih belum baik-baik saja. Ditambah melihat wanita yang sangat diperjuangkan harus rela diikhlaskan. Pria itu beruntung, wanita yang sekarang ia cintai adalah yang terbaik sekarang ini.

Bulan ini, perjalanan waktu terus berlalu. Saya bakal rindu hari ini ketika telah tiba di masa depan. Menengok kembali halaman ini dan berbicara dalam diri, ya kamu pantas bahagia.

Ingin sekali saya mengeluarkan beban pikiran tentang kamu di media sosial. Tapi kebahagiaanmu adalah lebih penting ketimbang hatiku yang begitu rapuh.

Sudah beberapa hari ini kamu tidak memberi kabar. Satu sisi bagian diriku mencoba realistis, sedangkan sisi lainnya mengapa kamu tega meninggalkanku.

Tak perlu digubris, ini hanyalah perjalanan. Saat seseorang menderita karena cinta, mungkin itu karna memang tidak berharga. Atau bagian dari takdir yang harus dilewati. 

Mungkin dia pernah disakiti, dan sekarang takdir itu harus kita yang membayarnya. Itu akan terus berjalan sampai akhirnya pergi dengan sendirinya. 

Jadi tak perlu risau saat kamu merasa sedih atau menderita seperti saya. Ia bahagia, wajar karena ia sedang jatuh cinta. Kamu menderita, wajar karena kamu sedang berproses menuju bahagia.

'Mantanku bahagia
Senang rasanya melihat mereka

Tapi aku menderita'

...

Saya iri dia (kekasihmu) kamu perlakukan lebih istimewa dariku. Andai waktu bisa mengulang, saya tidak ingin mengenalmu terlalu dalam. Semoga kamu tidak datang lagi kepadaku saat kamu menderita karena cinta. 

Gambar : Ilustrasi

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh