Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Halo Agustus 2021

[Artikel 93#, kategori catatan] Seharusnya menyambut awal bulan dilakukan dengan santai dan malas-malasan. Apalagi jatuhnya hari Minggu, cocok sekali. Namun yang terjadi, tubuh ini dari pagi sudah penuh semangat. Keinginan untuk lebih baik adalah harapan yang coba dibangkitkan.

Saya tidak menyangka pergantian usia yang khidmat dan kue yang dikirimkan lewat Grab, membuat kebahagiaan terasa sempit. Baru saja bahagia, eh udah datang kabar duka. Tidak bisakah bertahan untuk tidak tergoda oleh lawan jenis? 

Melepaskan dengan pasti

Begini rasanya berteman dengan mantan. Satu sisi jadi teman kala sepi, sisi lain tidak terima kala ia sudah kembali berganti pasangan. 

Bulan Agustus ini, saya harus melepaskannya dengan pasti. Saya tidak ingin terus kecewa dibalik kata teman sesama mantan. 

Saat melintas waktu ke belakang, bulan Agustus 2019, kisah di sana sama seperti waktu sekarang. Sama-sama melepaskan dan membuka lembaran baru. Tak pernah saya bayangkan kisah ini kembali datang.

Waktunya kembali ke jalur

Melangkah ke tahun 2020, bulan yang sama, ceritanya lebih baik dan bahagia. Sebuah penantian yang berbuah kebahagiaan. 

Saya harap bisa mengambil bagian bahagianya kini. Sudah waktunya kembali ke jalur, mengurus apa yang sudah dimulai (dotsemarang). 

Mumpung ada momen Hari Kemerdekaan, saya harap juga lebih merdeka dari perasaan yang berulang. Lebih semangat menjalani dan banyak menghasilkan uang untuk dibawa pulang.

...

Selamat datang bulan Agustus. Baik itu kamu maupun saya, mari lebih baik lagi. Sepertinya saya sudah mulai menua, memikirkan hal tak berguna dan yang lainnya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat